-----------------------------------------------------------
Datfar isi : Bagian (1) - Bagian (2) - Bagian (3) - Bagian (4)
Datfar isi : Bagian (1) - Bagian (2) - Bagian (3) - Bagian (4)
-----------------------------------------------------------
Selanjutnya dan merupakan yang terakhir yang paling berkesan, adalah
presentasi dari Bapak Indra Sosrodjojo. Seorang yang secara umur memang sudah
sepuh. Aku menikmati betul penampilan presentasi beliau ini, gaya presentasinya
bagus juga. beliau menggunakan template slide show yang baru kulihat (konsepnya
seperti google map). Nah, presentasi pak Indra tidak melulu ke hal-hal yang
teknis.
Beliau telah melakukan beberapa penelitian kecil seputar enterpreneurship.
Katanya dia mencari tau kenapa ada bisnis yang dari awal buka melejit melulu
(progresif), ada yang turun dan bangkrut (degresif) ada juga yang udah naik
terus turun naik lagi turun lagi (fluktuatif) dan ada pula yang stagnan. Menurut beliau ternyata ini ada polanya. Beliau menamppakkan satu buah segi
tiga yang katanya adalah segitiga pola pikir :
Dalam segitiga itu orang yang kaya (warna merah) punya pola pikir bagaimana
meambah aset. (ini seperti pemikiran Robert Kiosaki). Level di bawahnya (warna biru : masih dalam katagori kaya) adalah orang-orang
yang punya pola pikir bagaimana caranya menaikkan pendapatan (income). Level rata-rata orang (kuning) kebanyakan memikirkan bagaimana menurunkan
biaya. Dan satu level terbawah saya lupa apa yang ia katakan terhadap pola pikir
level ini.
Segitiga ini konsepnya tidak sempit, kalo mau di hubungkan dengan profesi
juga bisa. Kenapa ada IT yang gajinya 5 juta dan ada IT yang gajinya 20 juta.
Yang membedakan beliau adalahlah >>> skill >> skill adalah aset. dst...
Benar juga, di kampung ku ada orany yang amat kaya, dari toko kelontong dia
menambah asetnya menjadi, ternak walet, terus kebun kelapa sawit dan banyak aset
ia bentuk terus. Tapi salahnya dia masih kerja siang malam di usahanya itu,
alasannya tentu karena dia tidak punya sistem. Menurut teori jika bisnis yang
kita bangun memiliki sistem maka bisnis kita bisa jalan sendiri dan kita bisa
jalan-jalan.
Eh, ngomong-ngomong soal jalan-jalan selepas acara ini, tentu saja setelah
melahap menu lunch yang rasanya lebih enak dari tumis kangkung buatan ku.
Setelah shalat zuhur, aku keluar hotel dan bukan zahri namanya kalo ngak
jalan-jalan. hehehe.
saya jalan-jalan sedikit di sekitar kawasan Kuningan untuk menikmati
arstiktur tata kota dan gedung-gedung di sekitar kawasan ini. Bagus juga, ini salah satu yang ku suka :
Ibu Kota |
Okeh, tulisan ini tamat ! Sampai jumpa di post selanjutnya !
keren ni sharing pembelajarannya. oya kalau berkenan sharing juga pengalamannya di kirim ceritamu bisa nginap gratis di hotel pilihan anda.
ReplyDeletewah, menarik juga gan...! thanks atas info nya...
Delete