Di dunia ini banyak sekali hal-hal aneh yang terjadi, keanehan itu
menyembul semburat kepermukaan seenak nya di setiap peradaban manusia,
salah satu keanehan yang muncul di dunia ini adalah soal hantu.Secara umum, manusia paling grogi sama yang namanya hantu, di semua peradaban selalu begitu, cerita tentang mereka penuh variasi yang membingungkan namun sama dalam satu hal, yaitu serem!
Kawan ,kalau kau sempat, coba kalian fikir kenapa hantu di setiap belahan dunia itu berbeda, misalnya mesir punya mumi yang bersembunyi di balik piramida- nya, di bagian eropa muncul drakula yang kadang-kadang bermetamorfosis menjadi kelelawar, negeri china punya vampir versi berbeda yang memakai topi dan cara jalan nya ituloh yang menurutku sangat tidak kreatif, vampir made in china secara tidak kreatif nyontek cara jalan hantu kesayangan negeri kita yaitu om pocong !
Negeri kita konon memiliki kekayaan yang luar biasa, selain sumber daya alam, dari segi hantu kita juga punya stok yang banyak ! dalam ensiklopedi dedemit kita, beragam jenis hantu membludak tak karuan, mulai dari species pocong, embak sundel bolong, mak cik kuntilanak, aneka tuyul, burong tujuh, hantu yang namanya sekilas nampak seperti hantu sadar lingkungan juga ada, jenis ini pernah hits di tahun 2003an,dan untuk yang satu ini nama nya secara sporadis menyerang nama baik blog ku, nama hantu yang satu ini benar-benar hampir mirip sama blog ku yang ku beri nama anggun nan elegan “HIJAUNYA DUNIA” yaitu “KOLOR HIJAUW”, keterlaluan sekali creator kolor hijau ini. Kenapa dia tidak memakai kolor item saja yang jelas-jelas menyatu dengan mistik dan agak kehantu-hantuan. Bikin emosi saja.
Oke, baiklah, aku mencoba untuk sedikit bersabar, ngomong-ngomong soal hantu tentu saja masih ada ribuan spesies yang belum sempat di daftarkan di unesco (unesco adalah lembaga dunia yang mengurusi soal kebudayaan dan peradaban).
Aneh nya lagi, ada orang yang mampu melihat dedemit dan ada yang tidak, Alhamdulillah aku termasuk yang tidak, tapi, aku pernah menemukan orang yang mengklaim bahwa ia bisa melihat hantu, seorang cewek yang sekantor dengan ku, entah bagaimana ceritanya dan entah apa yg dilihatnya wallahu’alam. Ia pernah cerita ia bisa melihat mahluk serem, tentunya tidak setiap saat, hanya dalam kondisi tertentu saja, padahal secara pribadi seandainya ada pilihan, dia memilih untuk tidak bisa melihat saja. Secara sederhana orang ini sering di sebut dengan sebutan INDIGO ...!
keren ya istilahnya !
INDIGO . . .!
Karena kebingunganku terhadap ketidak seragaman masyarakat hantu, dengan sangat konyol aku pernah bertanya ke teman indigo tadi dengan pertanyaan-pertanyaan yang kupikir cukup kreatif. Mulai dari pertanyaan soal fasion, ability hantu dan banyak hal lagi. ini beberapa di antaranya:
“Eh… gaya baju hantu seperti apa sih? apa sama seperti yang Nampak di tv ?”
“Mereka bisa terbang ngak ?” gaya terbang nya gemana ?
“Gaya hidup mereka seperti apa ? “
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang tidak sesuai dengan dunia perhantuan.
Aku pernah mendapatkan sebuah statement dari seorang dokter, ia mengatakan penampakan hantu tercipta dari gambaran yang di proyeksikan dari benak ke mata ! SEJENIS ILUSI ! Namun, tidak sedikit pula kasus kasus yang menyerang masyarakat umum yaitu terror –teror dari para hantu yang tak jarang sering meresahkan.
Zaman sekarang, sinetron-sinetron boleh saja kita bilang membludak. Sedangkan zaman kita kecil dulu, kebanyakan filem adalah filem kerajaan dan filem hantu. Lalu, apakah kasus para hantu ini ada hubungan nya dengan masa lalu kita yang terlalu banyak mengkonsumsi, atau lebih tepatnya terpaksa menonton film hantu ? (mungkin produser jaman dulu belum se kreatif produser era sekarang).
oiya, Satu lagi, kenapa hantu tidak seragam di seluruh dunia?
Sepertinya kita harus menciptakan beberapa hipotesis-hipotesis dasar untuk di uji kebenarannya tentang keberadaan masyarakat hantu, atau mungkin saja ilmu HANTUCOLOGI sudah ada??
Entahlah
berikut ini ada beberapa gambar hantu yg berhasil di himpun team redaksi :
para anggota masjelis permusyawaratan rakyat hatu (DPRH) : adek tuy, bang poc, dan ibu kun.
Penulis : Mohammad Zahri
0 komentar: