Tulisan ini di kompilasikan dari file power point pak Budi Rahardjo (Dosen Elektro ITB) dan beberapa poin menarik yang di bagikan Dr.Hand...

Bertanya - Mengapa Bertanya ?

Tulisan ini di kompilasikan dari file power point pak Budi Rahardjo (Dosen Elektro ITB) dan beberapa poin menarik yang di bagikan Dr.Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia) pada acara General Electric Challange di ITB pada 20 September 2013 yang lalu. Tulisan ini mengulas tema tentang...
                                                  
                                      “Bertanya . . . Mengapa bertanya?”
 

Katanya di era sekarang ini, kemampuan seseorang itu dapat tergambarkan dari seberapa hebat kemampuan dia bertanya... Hmm? Ada sebuah pergeseran. Dahulu orang dianggap pintar kalau bisa menjawab sebuah pertanyaan, jaman sekarang sudah ada smartphone, internet, wikipedia dan google yang merupakan infra struktur dan sumber jawaban.

Kalau di tanya tentang siapa itu newtown ? tinggal ke google, beres! Semua orang bisa menjawab/membacakan hasil nya. Tak perlu pintar-pintar asal bisa baca saja sudah oke. Contoh lain, berapa hasil dari 23456789 + 346758987 ? tinggal ambil kalkulator. Tekan, beres ! ha ha ha Tentu, tidak  semuanya gampang dijawab, tidak jarang ada juga pertanyaan yang agak susah di jawab, kita ambil contoh kecil saja : kapan nikah bro? Ha ha ha

Anyway, Teknologilah yang mengakibatkan pergeseran ini, kenapa pergeseran kepintaran ini terjadi? dulu orang musti mikir (mengingat) untuk memeberikan jawaban. Sekarang yang musti mikir adalah saat bertanya. “Kita bisa bertanya apa saja di Google, tetapi jawaban Google bisa saja ngawur jika pertanyaan kita tidak benar. Jadi … bertanya adalah kuncinya.” Tulis pak Budi.

Beberapa orang menyebutkan bahwa masyarakat indonesia agak sulit jika disuruh untuk bertanya. Misalnya kita ambil contoh di kampus atau di sekolah saja, jika guru/dosen mengumandangkan kata kata ini :

“Ada pertanyaan?”

Maka tak jarang suasana yang terjadi adalah hening membisu bak dalam kegelapan malam di gurun Gobi. Kita tidak mampu bertanya walaupun sebenarnya kita masih bingung dengan pelajaran/penjelasan guru. Kenapa bisa seperti ini? dalam slide presentasinya Pak Budi menuliskan :

“Di Indonesia, bertanya sering dianggap sebagai aib (memalukan), karena tidak tahu. Lalu, Semenjak kecil (mulai dari SD) keinginan bertanya ini di tekan. Ada juga guru yang tidak mampu menjawab merasa otoritasnya diremehkan (padahal tidak). dan yang sering terjadi adalah tekanan psikologis dari kawan-kawan yang menganggap bahwa yang bertanya adalah sok jago atau menghabiskan waktu saja. ”

Bertanya sebenarnya tidak sepele, perlu di pelajari dan latihan. Kembali pak Budi menuliskan dalam MS. power point nya kenapa bertanya perlu dipelajari, karena :
  1. Ternyata sukar bertanya
  2. Harus mengetahui apa yang ingin ditanyakan (berarti mengetahui permasalahan)
  3. Sukar menstrukturkan pertanyaan
  4.  Orang Indonesia, terlalu banyak pengatar ketika bertanya. “Seperti kita ketahui bersama, …. dst. (… 10 menit kemudian baru muncul pertanyaanya.)” :D
Sedangkan pada bahasan tentang Inovasi dan bagaimana membentuk/menciptakan Inovasi? Dr.Handry Satriago merunut 5 tahapan, di mulai dari :
  1. Quality Question
  2. Observing
  3. Experimenting
  4. Networking
  5. Asosiasi
    Handry Satriago
Gambar di ambil dari : http://bisniskeuangan.kompas.com

Perhatikan! Bertanya adalah tahapan awal sebelum inovasi itu tercipta, sedikit analogi tentang bertanya : Di balik langit sana ada apa? Kemudian muncul teleskop, ternyata terlihat bulan, galaksi, bintang dan planet-planet. Bagaimana caranya pergi kesana? Kemudian lahirlah APOLO dan antek-anteknya. 
Banyak inovasi yang lahir di dunia ini sebagai akibat dari sebuah pertanyaan. Bertanya “Mengapa begini? Mengapa begitu?” membuat kita mampu mengenali akar dari suatu masalah. Kita menjadi paham lebih dalam sehingga mampu melihat beberapa titik atau solusi dari  sudut pandang yang berbeda. Tentu saja makin berkualitas sebuah pertanyaan makin bagus. Bagaimana caranya agar kita bisa menghasilkan pertanyaan yang berkualitas?  Bertanyalah, latihanlah bertanya, Buatlah pertanyaan-pertanyaan atas masalah kecil sehari-hari atau terhadap permasalahan apapun.  

Oleh sebab itu, ayo kita latihan bertanya......
 
--*--

0 komentar: