Tarahu… tarahu… tarahuu….
Tarahu, Ak (mas)…. Tarahu nya Neng (mbak)…..
tarahu… tarahu… tarahu…
Teriakan tak melengking para pedagang Tahu Sumedang menyelip diantara muntahan orang yang keluar dari stasiun Bogor. Ramai nya hilir mudik orang di sekitar stasiun kereta ini menghidupkan bagian kecil dari sistem ekonomi penduduk disekitarnya.
|
Stasiun Bogor (foto by : Agus Satria) |
Ah, udara di Bogor ternyata segar juga. Aku menikmati udara dingin yang masuk keparu-paru ku, sesaat setelah keluar dari lingkungan stasiun kereta. Udara Bogor jam 3 sore!
Aku menyesal, sangat menyesal ketika tahu ini jam 3 Sore. Artinya Aku tak punya banyak waktu di kota ini. Kota yang begitu keluar dari stasiunnya langsung membuat ku jatuh cinta. Seharusnya Aku kesini tanggal 15 April namun sesuatu yang mendadak terjadi, Aku dan teman-teman kemari tanggal 3 april, hari jum’at! Tetapi biarlah, ini tetap saja berkesan karena inilah injak-an kaki pertama ku
di kota Bogor.
|
Suasana kota di depan stasiun kereta |
Kota Buat Pecinta Nature
Menurut ku
Bogor adalah kota yang tepat buat orang yang suka seni dan alam. Tata ruang kota (di tempat yang ku lewati) menggambarkan
Brand khusus yang sangat unik. Bogor adalah
kota yang sejuk dan memiliki koleksi kekayaan hayati yang mengagumkan. Kekayaan hayati disini tentu ada hubungannya dengan salah satu kampus kebanggaan Negreri yang tinggal di
Bogor yaitu :
Institut Pertanian Bogor (IPB)
|
Simbol Kampus IPB | Belum sempat masuk ke IPB nya,
jadi foto monumen (?) logo IPB yang ada di sekitar jalan aja. |
Karena
Bogor adalah tempat penelitian dan pendidikan pertanian nasional, maka tak jarang aku menumukan pohon-pohon rempah-rempah atau pohon entah apa yang sangat aneh dan tak kutahu apa namanya, bahkan ada juga pohon meraksasa yang masih tetap hidup sampai sekarang yang tumbuh disisi jalan protokol kota ini. Pemerintah setempat seperti nya menjaga pohon-pohon disini.
|
Aku heboh, gara-gara melihat pohon cengkeh - dipinggir jalan |
|
Pohon Raksasa yang ‘nongkrong’ di trotoar |
Aku iseng mencoba mengukur diameter pohon-pohon besar disini, ternyata sangat besar sekali. Walupun ini bukan
Pohon Jendreral Sherman yang konon adalah
Pohon terbesar didunia. Tetapi pohon dipinggir jalan ini juga enggak kecil. Aku mencoba merentangkan kedua tangan ku, namun tangan ku tak sampai menyentuh ujung-keujung sisi pohon. wah, entah berapa umur pohon ini…
|
Aku kalah besar, atau si pohon yang harus diet yah? |
Trotoar di Bogor bahkan di tumbuhi tanaman kembang aneka warna yang cantik di pandang mata, ini romantis, lucu dan sangat menghibur. tidak hanya trotoar, tembok-tembok jalanan pun menjadi ekosistem alam. beberapa tembok di pinggir jalan adalah tembok hijau. Bukan karena warnanya yang hijau, melainkan tembok-tembok ini ditanami tumbuhan-tumbuhan kecil yang mungkin merupakan proyek mahasiswa IPB.
|
Trotoar – trotoar cantik di Bogor, ada yang lebih rimbun lagi dan warna warni. |
Botani Square
Perjalanan ku kali ini cuma sampai ke Botani Square yang tidak lain adalah sebuah Mall. see? nama Mall nya aja Nature banget : Botani Square.
Ada kesamaan-kesamaan yang kulihat antara Bogor dengan Bandung, yaitu kultur Sunda nya, nuansa dingin nya, jajanan khas nya, institut terkenal nya (IPB – Bandung ITB), nama-nama jalan nya,dan senjata tradisional yang memiliki nilai sakral nan magis kebanggaan nya: KUJANG
|
Replika Kujang pada Monumen Kota Bogor |
Topografi dan Letak Geografi yang exotic
Bogor terletak di kaki Gunung Salak dan Gunung Gede. Ini adalah magnet bagi pecinta alam, oleh sebab itu, di stasiun kita bakalan gampang menemukan pemandangan kelompok anak-anak muda yang membawa tas
carrier dan peralatan
camping.
Berjalan kaki di Bogor bukanlah hal yang buruk, terlebih jika kamu seperti aku yang menyukai berjalan kaki untuk melihat-lihat kota. ya walupun agak cape dikit. Di Bogor selain trotoar yang alami dan artistik, kota ini menawarkan payung alam berupa pohon untuk pejalan kaki.
|
Sungai yang masih alami |
Ah, karena ini adalah perjalan mendadak, aku hanya bisa merekam jalur yang kulalui saja, aku bahkan belum ke IPB. Padahal aku kepengen banget kesana, dan katanya IPB letaknya tak jauh dari Botani Square tempat tujuan ku sekarang. ah, biarlah untuk saat ini biar penasaran aja dahulu, kita cari waktu yang pas dikesempatan berikutnya. may be sometime…
Cagar Budaya
Seperti di Bandung, Bogor juga memiliki banyak bangunan cagar budaya yang sudah tua peninggalan jaman kolonial Belanda. dimasa sekarang, bangunan-bangunan ini di fungsikan sebagai fasilitas pemerintahan.
Ternyata jeprat jepret sana sini melenakan, waktu cepat sekali berjalan kalo kita sedang asik. Berhubung hari sudah mulai gelap aku dan teman-teman melipir menuju stasiun kereta. Perjalanan kali ini di akhiri dengan turunya hujan, kata temen ku, setiap hari biasanya Bogor selalu hujan, makanya
Bogor terkenal dengan sebutan Kota Hujan. Untungnya sebelum pulang pelangi sempat menampakkan dirinya.
"Hai ujang, abdi teh pelangi Bogor, wilujeng sumping di Bogor, nyak…"
(hei boy, i am Bogor rainbow, welcome to Bogor - Tranlate ke bahasa planet Bumi)
0 komentar: