Tadi
aku baru saja mengunjungi blog bang ariel dan membaca tulisan beliau
tentang smartphone. Kontennya bercerita tentang pemanfaatna teknologi
yang seharusnya bisa dioptimalkan.
Dalam kesempatan yang lain saya juga membaca tulisan seorang mahasiswa salah satu universitas ternama di indonesia (linknya kebetulan tidak tersimpan) yang mengulas tentang pentingnya produktive menggunakan smartphone. Beliau memaparkan betapa kita bisa menggunakan banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk kemudahan hidup seperti scheduling, note, GPS, ‘positive browsing’, pengingat tugas dan lain-laian yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Sedangkan untuk aplikasi perkantoran, smartphone kaya raya dengan aplikasi ini. Smartphone (terutama aplikasinya) bisa membuat ringan banyak pekerjaan apapun profesinya. Yah, tabiat smartphone memang seperti itu, ia berteknologi, mentereng, elegan, multifungsi dan seperti namanya dia pintar sekali.
Apakah aku punya smartphone ?
Jawabannya adalah TIDAK. aku menggunakan handphoe nokia 110 (mungkin salah satu yang paling murah). Tapi aku merasa dia sudah lumayan “smart” dengan satu fitur andalan yang paling ku suka yaitu browser nya. Aku menggunakan platform OperaMini sebagai jalur interaksiku ke dunia online. Aku bisa membaca ribuan artikel melaui platform ini, mengunjungi ribuan blog (jika mau), dan belajar apa saja memalui gugel. Facebook dan twitter jangan dilupakan tentunya hihihihi... di facebook saya bisa bernarsis ria, sedangkan di twitter sengaja saya setting sebagai alternatif mencari inspirasi (sebenarnya saya masih agak kurang ngerti pake twitter, makanya silen reader aja disana).
Kalkulator dan kalender sering berfungsi dengan baik. Khusus kalender, Aku sengaja mensetting tampilan kalender seperti gambar di bawah ini.
Tampilan interface seperti itu adalah tampilan yang lazim pada format pengagendaan waktu (standar internasional). Aku melihatnya contohnya langsung di google calender. Tujuannya amat sederhana, agar aku bisa membuat agenda kecil-kecilan (kalau di smartphone mungkin lebih canggih lagi).
Pemutar music dan radio, kadang aku memasukkan beberapa audio tentang motivasi dan beberapa varian produk audio lainnya. Tujuan dari konten ini sederhana saja yaitu agar aku tidak “terdehidrasi” dari semangat dan bisa mempelajari pengalaman orang-orang ternama. Selain itu aku juga menyukai teknik produksi dari audio-audio tersebut (ini adalah sebuah akibat menyenangkan pernah nangkring di divisi produksi sebuah stasiun radio :D) kemudian fiture radio ku gunakan untuk mendengarkan talkshow diradio kota yang berbobot-berbobot kali diskusinya (untuk sementara fungsi radio “smartphone” saya didisablekan akibat handset rusak).
Masih soal fungsi multimedia, pemutar musik adalah salah satu favorit saya. Saya menikmati musik-musik low, beberapa musik western tua jadul yang penyanyinya kebanyakan sudah meninggal dunia, sekedar untuk belajar listening dan speaking dan kesenangan belaka. Dan beberapa koleksi lagu dangdut rhoma irama yang menurut saya unik tak lupa Ebit G Ade idola saya.
Foto
Saya menggunakan foto untuk memotret kucing yang lewat, atau ayam atau sesuatu yang menginspirasi sebagai bahan tulisan saya. Makanya kalau saya menyertakan foto di sebuah tulisan saya yang berasal dari hasil jepretan kamera sendiri hasilnya tak seberapa bagus. Selain saya tak mengerti fotografi secanggih pengetahuan ibu negara kita. Kamera handphone eh “smartphone” saya cuma beresolusi sekian mega piksel saja.
Selain itu apa lagi ? tidak ada lagi, karena yang tersisa Cuma fitur kontak, olah pesan, pengaturan, manajer SIM (soalnya ini handphone canggih, kartu SIM nya ada dua), Log, T-sel Menu, Planet3, ovi store, dan satu fiture obrolan yang tidak berfungsi (saya sebut tidak berfungsi karena ini adalah platform chatting dari nokia, tidak ada satupun orang yang online disana selain aku sendiri).
Overall, kenyataan nya aku pernah tercengan melihat temanku yang memiliki smartphone hebat yang berfungsi hanya sebagai pengirim pesan kontenporer (we chat, line dll) foto, musik dan sekali-kali facebook dan gugel. Menurutku ini menyedihkan.
Kalau kamu ?
Dalam kesempatan yang lain saya juga membaca tulisan seorang mahasiswa salah satu universitas ternama di indonesia (linknya kebetulan tidak tersimpan) yang mengulas tentang pentingnya produktive menggunakan smartphone. Beliau memaparkan betapa kita bisa menggunakan banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk kemudahan hidup seperti scheduling, note, GPS, ‘positive browsing’, pengingat tugas dan lain-laian yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Sedangkan untuk aplikasi perkantoran, smartphone kaya raya dengan aplikasi ini. Smartphone (terutama aplikasinya) bisa membuat ringan banyak pekerjaan apapun profesinya. Yah, tabiat smartphone memang seperti itu, ia berteknologi, mentereng, elegan, multifungsi dan seperti namanya dia pintar sekali.
Apakah aku punya smartphone ?
Jawabannya adalah TIDAK. aku menggunakan handphoe nokia 110 (mungkin salah satu yang paling murah). Tapi aku merasa dia sudah lumayan “smart” dengan satu fitur andalan yang paling ku suka yaitu browser nya. Aku menggunakan platform OperaMini sebagai jalur interaksiku ke dunia online. Aku bisa membaca ribuan artikel melaui platform ini, mengunjungi ribuan blog (jika mau), dan belajar apa saja memalui gugel. Facebook dan twitter jangan dilupakan tentunya hihihihi... di facebook saya bisa bernarsis ria, sedangkan di twitter sengaja saya setting sebagai alternatif mencari inspirasi (sebenarnya saya masih agak kurang ngerti pake twitter, makanya silen reader aja disana).
Kalkulator dan kalender sering berfungsi dengan baik. Khusus kalender, Aku sengaja mensetting tampilan kalender seperti gambar di bawah ini.
Tampilan interface seperti itu adalah tampilan yang lazim pada format pengagendaan waktu (standar internasional). Aku melihatnya contohnya langsung di google calender. Tujuannya amat sederhana, agar aku bisa membuat agenda kecil-kecilan (kalau di smartphone mungkin lebih canggih lagi).
Pemutar music dan radio, kadang aku memasukkan beberapa audio tentang motivasi dan beberapa varian produk audio lainnya. Tujuan dari konten ini sederhana saja yaitu agar aku tidak “terdehidrasi” dari semangat dan bisa mempelajari pengalaman orang-orang ternama. Selain itu aku juga menyukai teknik produksi dari audio-audio tersebut (ini adalah sebuah akibat menyenangkan pernah nangkring di divisi produksi sebuah stasiun radio :D) kemudian fiture radio ku gunakan untuk mendengarkan talkshow diradio kota yang berbobot-berbobot kali diskusinya (untuk sementara fungsi radio “smartphone” saya didisablekan akibat handset rusak).
Masih soal fungsi multimedia, pemutar musik adalah salah satu favorit saya. Saya menikmati musik-musik low, beberapa musik western tua jadul yang penyanyinya kebanyakan sudah meninggal dunia, sekedar untuk belajar listening dan speaking dan kesenangan belaka. Dan beberapa koleksi lagu dangdut rhoma irama yang menurut saya unik tak lupa Ebit G Ade idola saya.
Foto
Saya menggunakan foto untuk memotret kucing yang lewat, atau ayam atau sesuatu yang menginspirasi sebagai bahan tulisan saya. Makanya kalau saya menyertakan foto di sebuah tulisan saya yang berasal dari hasil jepretan kamera sendiri hasilnya tak seberapa bagus. Selain saya tak mengerti fotografi secanggih pengetahuan ibu negara kita. Kamera handphone eh “smartphone” saya cuma beresolusi sekian mega piksel saja.
Selain itu apa lagi ? tidak ada lagi, karena yang tersisa Cuma fitur kontak, olah pesan, pengaturan, manajer SIM (soalnya ini handphone canggih, kartu SIM nya ada dua), Log, T-sel Menu, Planet3, ovi store, dan satu fiture obrolan yang tidak berfungsi (saya sebut tidak berfungsi karena ini adalah platform chatting dari nokia, tidak ada satupun orang yang online disana selain aku sendiri).
Overall, kenyataan nya aku pernah tercengan melihat temanku yang memiliki smartphone hebat yang berfungsi hanya sebagai pengirim pesan kontenporer (we chat, line dll) foto, musik dan sekali-kali facebook dan gugel. Menurutku ini menyedihkan.
Kalau kamu ?
0 komentar: