<ensiklopedi petualang ini terjadi hari ahad kemarin
<25 september 2011>
Setelah sabtu tenggelam, muncullah ahad yang cemerlang !
wiuuh, angin pagi membelai, hangat matahari pagi menjambak ! ayam tetangga berkokok, semangat ku pun ikut berkokok di hari ahad yang indah ini !
pagi yang sangat indah !
wiuuh, angin pagi membelai, hangat matahari pagi menjambak ! ayam tetangga berkokok, semangat ku pun ikut berkokok di hari ahad yang indah ini !
pagi yang sangat indah !
Aku bersemangat melangkah ke kamar mandi, tiba tiba satu
drum pakaian kotor sepekan telah memeloti aku sembari memaki !
“hoi …. ! sempat aku tak kau urus ! ku kutuk kau jadi orang
malas !”
Melihat mereka mencerca ku, semangat ku tiba-tiba menguap sirna
bagai air dalam teko panas 100 derajat,
hilang menjadi angin !
huaaah….!
huaaah….!
“Baiklah, baiklah, jangan kau pandangi aku seperti itu wahai
baju-baju ku” ku jawab tatapan pakaian-pakaian yang sebenarnya diam itu.
Semangat jogging ku tiba-tiba hilang di cuci detergent cap RINSO,
okeeee…! sebelum mandi pagi…
okeeee…! sebelum mandi pagi…
aku nyuci pagi dulu…
____________________________________________________________________________________
kronologis setelah ini ku stop sampai disini, karena kurasa itu tak penting lagi untuk di tulis..!
berhubung sedang jeda, anggap saja titik di bawah ini adalah iklan. Nah ! setelah iklan ada kisah seru lagi, jangan kemana-mana…!
kronologis setelah ini ku stop sampai disini, karena kurasa itu tak penting lagi untuk di tulis..!
berhubung sedang jeda, anggap saja titik di bawah ini adalah iklan. Nah ! setelah iklan ada kisah seru lagi, jangan kemana-mana…!
____________________________________________________________________________________
.iklan
.iklan
.iklan
Nah..!, sampai
disini ternyata hari sudah siang kawan, matahari jam 11 sudah di hidupkan
malaikat langit, temen ku hakam tampa ku duga mampir ke kontrakan.
Tampa ba bi bu be bo
Dia malah menclok
di tempat tidur, golek-golek
seenaknya, aku yang tuan rumah malah ngesot
di lantai di kerumuni semut…!
kami pun termenung bersama dalam ke “bego-an”
kami pun termenung bersama dalam ke “bego-an”
Kami bingung tak tau mau kemana !
“ahad semakin siang ni kam…!” celetuk ku, berharap supaya doi bisa ngide, setidaknya memberi referensi tempat melancong yang oke punya…!
“ahad semakin siang ni kam…!” celetuk ku, berharap supaya doi bisa ngide, setidaknya memberi referensi tempat melancong yang oke punya…!
Dia malah hampir bobok !
Dengan sedikit nilai-nilai kejahatan ku tendang bokong
gendutnya !
“Dug,,,!”
Hakam : *terkejut hampir mati*
Aku : *Alhamdulillah dia sadarkan diri*
“jalan-jalan yok ?!” ajak ku lagi
“ayok …!” Jawab nya.
Ia bangkit dan nyamber
topi dua warna nya yaitu item putih cap rencong aceh, sebenernya itu bukan cap
sih, tapi sebuah grafis yang bertuliskan rencong aceh+ gambar sebilah rencong, kayaknya,
itu topi keramatnya dia yang sudah di bawa keliling dunia, di antara daerah di dunia
yang telah di kunjungi nya adalah seluruh
inci kota banda aceh ! :D <hahahahaha>
Selain banda aceh jalur bolak baliknya adalah lamno,
sesekali ke lhoksemawe, medan, batam sekali, sabang dua kali, ke kontrakan ku
berkali-kali :D <hahaha lagi>
Terstimulus oleh gaya topinya, aku tak mau kalah, kuambil
satu-satunya topiku yang tersisa hasil yang kudapat dari mengambil secara tak di ketahui (baca : curi) puya adik ku waktu
pulang kampung kemaren, tenang kawan-kawan, setelah sampainya aku di banda aceh
si adek sudah tau kok, dia uda ku telfon terkait topi itu, katanya dia sudah mengiklaskan semua itu untuk abang nya
tercinta :)
salam manis buat adik ku !
topi ku juga berwarna item putih <sama kayak orang nya yang warnanya belang belang item-biru>
salam manis buat adik ku !
topi ku juga berwarna item putih <sama kayak orang nya yang warnanya belang belang item-biru>
Sesampainya di beranda kontrakan, hakampun mulai
menghidupkana motornya,
“mengendalikan motor
supaya baik jalan nya,,,,
tuk tik tak tik tuk
suara sepatu kuda…..!”
sebenarnya dia malah tidak tau mau main-main kemana, sama
seperti aku,
kami bingung,
kami cemas,
lunglai,
kami merasa setiap inci kota ini telah kami jelajahi..
jika kalian pernah merasa seperti itu, mungkin kalian bisa
mendapat inspirasi dari cerita ini tentang apa yang kami lakukan, trik nya
sangat sederhana :
- bawa camera
- isi bahan bakar kendaraan dan
- isi kepala mu dengan semangkuk imajinasi,
maka kau akan menemukan perjalan yang menyenangkan….!
- bawa camera
- isi bahan bakar kendaraan dan
- isi kepala mu dengan semangkuk imajinasi,
maka kau akan menemukan perjalan yang menyenangkan….!
Kami terus berjalan menyusuri setiap etalase kota, mengalir
terbawa angin hingga sampailah kami ke masjid tengku umar stui, hingga disini
kami belum menemukan ide yang pas untuk tempat liburan.
Kami shalat dzhuhur di masjid hebat ini, lalu aku memasang imajinasi pertama ku
“kam kita bayangkan
aja kita sedang shalat di salah satu masjid di eropa” kata ku kepada hakam.
Ia hanya mengangguk !
Ia hanya mengangguk !
Kau tau kawan, aku sangat sering bermain-main bersama
imajinasi, dan itu sangat mengasyikkan, suatu hari aku pernah sengaja bersepeda
memasuki sebuah perkampungan yang entah apa nama nya, kampungnya terlihat masih
tradisional, maka aku berimajinasi aku sedang menjelajah Vietnam bersama sepeda
polygon monarch ku, peristiwa itu benar-benar memikat hati, pengalaman batin yang luar biasa !
Ba’da shalat dzuhur, aku makin bersemangat !
ketika kami hendak keluar dari masjid,
ada sekelompok muslimah-muslimah anggun yang sedang berkumpul di dalam masjid, tampak nya mereka sedang liqo’(sebuah majlis kecil yang di gunakan banyak orang untuk meng-upgrade pengetahuan keislaman, majlis ini di pandu oleh seorang guru dengan istilah “murabbi”.red).
Para muslimah-muslimah anggun itu tampak bersemangat sekali mendengarkan pelajaran dari guru mereka, seperti semangatku yang telah mendapatkan ide jalan-jalan..
Entahlah keseringan yang terjadi pada ku dan kebanyakan teman-teman jika setelah shalat otak jadi semakin ringan untuk ber-ide ! wallahu’alam !
ketika kami hendak keluar dari masjid,
ada sekelompok muslimah-muslimah anggun yang sedang berkumpul di dalam masjid, tampak nya mereka sedang liqo’(sebuah majlis kecil yang di gunakan banyak orang untuk meng-upgrade pengetahuan keislaman, majlis ini di pandu oleh seorang guru dengan istilah “murabbi”.red).
Para muslimah-muslimah anggun itu tampak bersemangat sekali mendengarkan pelajaran dari guru mereka, seperti semangatku yang telah mendapatkan ide jalan-jalan..
Entahlah keseringan yang terjadi pada ku dan kebanyakan teman-teman jika setelah shalat otak jadi semakin ringan untuk ber-ide ! wallahu’alam !
Di parkiran ku katakana kepada hakam.
“kam ! kita jalan aja
ke daerah yang belum pernah kita kunjungi yok, daerah kampung-kampung sana”
sambil menunjuk kearah langit !
“Itulah yang ku mau”
jawab nya bersemangat !
Kami bergegas menuju arah mata angin yang acak ! Aku jadi nahkoda-nya!
“Belok kiri kam”
“masuk lorong sebelah kanan”
“lurus kam..”
Kweeeekkkkkkk…….!!
Awas bebek kaaaaaaaaaaaammmmmmm…..! (se ekor bebek sampai
deg deg kan karna hampir mati ketabrak)
Fiuuuh….!
Kami terus melaju melintasi sebuah perkampungan, tiba tiba hakam
teringat, dia punya kolega disini, temen se kantor nya ada yang tinggal di
daerah ini, aku tak tau nama kampung
itu, kata hakam ada beberapa orang teman di sini…!
Kamipun mampir di rumah seorang koleganya itu, seorang
bapak-bapak yang ramah sekali, hakam ngobrol di dalam tapi aku tertarik melihat
burung jalak yang bisa ngomong !
Bahasa aceh pulak !
Aku di buatnya malu, si burung jalak sama aku umur nya
tua-an aku, tapi dia bisa ngomong pake bahasa aceh, sedangkan aku status nya
pasif melulu ! <memalukan !!!>
Dari pada di ejek burung, akupun minggat dari kandang nya !
masuk kerumah bapak yang ramah itu, dia punya balita yang lucu, pipinya tembem
sekali, mau ku cubit, takut di pentung emak nya !
Kami ngobrol
bla bla bla blaa
bla bla bla blaa
bla bla bla blaa
“Oke, ka jeut lah,
kamo jak beuh ! “ <kira-kira hakam ngomong gitu sama bapak itu ketika
meng akhiri percakapan>
Kami minggat lagi menuju entah kemana lagi, disinilah di mulai perjalan menelusuri
Indonesia yang mengagumkan !
1. ke Bali
kami memasuki sebuah desa dengan sawah dan pohon kelapa berbaris di sepanjang jalan aspal yang rindang, persis seperti sebuah desa di bali, kemudian kami menemukan sebuah tempat budidaya lele, kami masuk dan melihat-lihat kayak turis.
1. ke Bali
kami memasuki sebuah desa dengan sawah dan pohon kelapa berbaris di sepanjang jalan aspal yang rindang, persis seperti sebuah desa di bali, kemudian kami menemukan sebuah tempat budidaya lele, kami masuk dan melihat-lihat kayak turis.
Wah banyak sekali ikan-ikan lele nya ada yang masih kecil,
ada yang sudah siap panen menggeliat kesana kemari banyak sekali, pemandangan
ini benar-benar menakjubkan ! baru kali ini aku melihat tempat budidaya lele
< kami lupa memfoto tempat ini>
Setelah puas dengan lele, kami jalan lagi menuju entah
kemana lagi, jalan terus menikmati alam yang sangat asing di mata kami,
ternyata kami memasuki sebuah persawahan dengan padi-padi yang menguning,
udaranya sejuk, anginnya sepoi, di ujung sawah ada gunung yang membiru, warna kuning padi dang biru gunung itu sangat
kontras, beberapa kelompok petani sedang memanen padi di tengah sawa, aku pingin
sekali foto sama nenek yang ada di sana, tapi jarak nya jauh, <sayang
sekali sawah di pedalaman ini juga tak
kami abadikan>
Kami terus melaju,
Dan…..
Ternyata….!
Kami berdua hening ! sebuah tempat asing kami masuki !
Jika salah-salah bertindak, habislah kami….
“waduh kam ! hati-hati kam, jaga sikap…..”
“ini komplek militer !” sergah ku kepada
hakam ketika membaca pamplet bertuliskan
komplek militer kompi sekian-sekian.
Di sepanjang jalan para bapak tentara sedang bergotong
royong merawat jalan.. kami Cuma senyam senyum ketar ketir lugu kepada para
bapak tentara ini !,
Terobos lorong ini salah, lorong sana juga salah….
Dag dig dug
Dag dig dug
Jalan nya bagaikan sirkuit elektronik di radio yang ku
bongkar waktu di kampung…!
Hakam melihat gapura, ia tancap gas..
kami menemukan pintu gerbang dan akhirnya keluar dari area
mereka !
“Fiuuh….!”
Namun setelah keluar, Jalan bercabang ada di depan kami,
“kemana ni ri “ Tanya akam bingung
“pokok nya menuju arah yang bukan jalan keluar aja kam” jawab ku
“pokok nya menuju arah yang bukan jalan keluar aja kam” jawab ku
ini yang seru ...........!
Lalu kenekatan kami itu membawa kami pada sebuah hutan,
semak belukar ada di kiri dan kanan jalan, rawa-rawa aneh sesekali terlihat,
kami tetap berada di dekat gunung, daerah ini benar-benar mirip dengan iklim
Sulawesi <seperti yg ku lihat di tv> beberapa foto sempat kami jepret
disini, hakam memilih foto di atas matic nya, sedangkan aku memilih berfoto
konyol dengan judul foto “di kejar gorilla”
Dengan imajinasi kami menamai kawasan hutan ini dengan nama, “hutan di Sulawesi !”
artist : zahri
tema : di kejar gorila
tempat : sulawesi
Dengan imajinasi kami menamai kawasan hutan ini dengan nama, “hutan di Sulawesi !”
artist : zahri
tema : di kejar gorila
tempat : sulawesi
Perjalanan terus berlanjut, sampailah kami di sebuah
kampung yang sangat asri, aku melihat
kerbau di salah satu sawah milik warga, karna keadaan sepi aku membujuk hakam supaya
dia mau memoto aku bersama kerbau dengan jarak yang dekat di tengah sawah.
dia menolak !
ku bujuk lagi,
tetap menolak !
Aku berdiplomasi kembali,
huh dasar hakam …
Ia tetap saja …….
Yeeeeeeee..! akhirnya dia mau memoto aku dekat si kebo !
Ku ambil lagi sekantong imajinasi di kepala, melihat sawah di pinggir gunung, pohon kelapa
berlomba lomba tumbuh di ujung sawah membuat ku menjuluki desa ini dengan
nama sebuah daerah di sumatera, tak ada
alasan untuk tidak menamai daerah ini dengan “minang
kabau” aku berhasil bergaya bersama kebo di minang kabau !
"inilah momen2 mengharukan saat hakam menolak permohonanku supaya di memfoto aku dekat si kebo"
"inilah momen2 mengharukan saat hakam menolak permohonanku supaya di memfoto aku dekat si kebo"
dan dibawah ini membuktikan kehebatan diplomasi yang kulakukan sehingga hakam mau memfoto aku dekat si kebo. huahahahahahha [ketawa jahat]
tunggu dulu ku pake emotion iblis supaya agak serem...
>:D <---- emotion iblis termaksud,
Eemotion ini ku dapat dengan cara belajar selama 300 tahun dari kak putri al-qasam (kakak yg satu ini penulis juga)
sebagai catatan, perjalan menuju si kebo ini sangat berbahaya sodara-sodara ! bagi penganut norma-norma kebersihan mereka tidak akan menyukai ini, si kebo buang hajat di sembarang tempat di "sepandjang djalan jang coema setapak", langkah kami mendekatinya ibarat marinir iraq yang berhati-hati nginjek bom darat !
wal hasil !
bisa jadi foto di atas adalah foto pertama ku bersama kebo <di minang kabau>, seingat ku walopun di kampung ku ada kebo, tapi dulu aku gak pernah tertarik foto-fotoan sama doi.
Perjalanan masih terlalu pendek untuk di akhiri, kami melaju lagi bagai spora yang terbawa angin, ternyata kami menemukan salah satu rumah suku asmat di papua ! tapi kemana para penduduk nya ya ?
Ah gak usah izin-izin langsung saja …
“kam ambil di sini ya” aku meminta hakam memfoto aku di depan rumah suku asmat itu,
“kam ambil di sini ya” aku meminta hakam memfoto aku di depan rumah suku asmat itu,
Dan hasilnya
eng ing eng !
eng ing eng !
salah satu kepala suku asmat papua yang paling keramat !
sudah sampai papua yang merupakan ujung dari indonesia, pengennya si menetap, tapi kami tidak di izinkan untuk menjadi warga di sana, kata kepala suku yang bernama "yom mere-mere" kulit kami terlalu hitam untuk jadi warga di sana, menurut penuturan beliau sih gak level gitu...!
YO wes, kami harus pulang kembali ke Sumatra, sebagai seorang turis, aku harus memilih pulang naik kapal laut, pesawat udara, kereta api atau bus...!?
karna bingung gak tau milih yang mana, akhirnya aku jalan kaki aja rute papua-sumatera pendek kok <kalo di liat dari peta>
YO wes, kami harus pulang kembali ke Sumatra, sebagai seorang turis, aku harus memilih pulang naik kapal laut, pesawat udara, kereta api atau bus...!?
karna bingung gak tau milih yang mana, akhirnya aku jalan kaki aja rute papua-sumatera pendek kok <kalo di liat dari peta>
ini adalah tipuan kamera yang mencoba menggambarkan bahwa si zahri jalan dari papua-sumatra, hati-hati ! jangan sampai kalian mempercayai ini ! pleaseeeeee! jangan percaya....!! <dengan mata berbinar-binar>
siapa sih yang nulis pake tulisan warna merah di atas ?? gak percayaan amat sama orang !
baiklah sodara-sodara kita lanjutkan lagi, sebelum kami ke sumatera, kami singgah dulu di Kalimantan, saat perjalanan kami merambah hutan,ternyata kami menemukan salah satu area “illegal logging” di Kalimantan, daerah ini sempat kami foto..
ini dia : yang putih-putih di tengah bukan hantu tapi hakam !
wah ternyata ada sisi dunia yang sebenarnya dekat yang belum
begitu banyak kita telusuri, mumpung di Kalimantan, ku baca di ensiklopedi
katanya daerah ini banyak rawa-rawa nya, maka kami terus melaju ke utara.
Ada sebuah lorong yang janggal sekali, anehnya ketika kami
memasuki lorong itu, bulu kuduk ku merinding, banyak pohon besar di sana, hanya
ada satu rumah di pangkal jalan, selanjutnya pohon-pohon rindang sepenuh nya, ada satu tikungan di
ujung jalan itu, itulah belokan yang membuat kami segera tancap gas melarikan
diri dari lorong ini, setelah belokan langsung tampak di depan nya satu pondok
tua, dan puluhan kuburan dengan nisan-nisan yang berwarna putih …….!
“aih…. Kuburan……..!” pekik ku dalam hati !
Hakam secara reflek tak sadarkan diri memutar stang sepeda
motor 90 derajat. Kami mingat dari
tempat itu …!
Aku senyam senyum aja menahan tawa di belakang…!
Wuah…. Kuburan tadi bukan ending dari petualangan kami, ada
suatu tempat sejenis sungai atau mungkin rawa yang lebar, ada dermaga
penyebrangan rakit yang menggunakan tali untuk menyebrang, daerah ini masih
Nampak seperti Kalimantan, aku mencoba rakit itu, melihat bentuk nya, ekosistem
ini kayak mirip tempat tinggal para buaya !
Sebelum naik rakit, ku Tanya sama hakam
“kam kira-kira ada buaya nya gak “ aku nanyak
“mana akam tau” jawabnya
Dengan bodohnya aku memberanikan diri nyemplung ke rakit,
awal nya aku mengira itu bukan rakit tetapi sejenis dermaga , setelah
pendaratan ku ke benda itu, ia bergerak
E e e e e e …….!
Jerit ku ketakutan
Hakam menertawakan aku yang sok berani mendarat di benda pake gaya mirip
neils amstrong waktu nginjek bulan pulak !
Wah rakit oleng dikit-dikit namun berhasil kami seimbangkan,
dan saatnya foto lagi….
Dengan kekuatan imajinasi, daerah ini masih kami sebut
dengan “rawa kalimantan”
Setelah puas menikmati air, kami berniat mendarat kembali,
kami temukan tumpukan keong belang-belang di sisi rawa, ku ambil beberapa, aku
mendapat ide bagus untuk memperindah bangkai keong ini sebagai bahan seni !
Karna hari sudah sore, kami memutuskan untuk pulang, setumpuk
kenangan mengelilingi nusantara bersama imajinasi ku rasa sudah cukup untuk
menghilangkan kepenatan di kepala kami,
Tapi masalah nya kami tak tau jalan pulang…!
ya Sudahlah kami menghambur kesegala arah, yang kami lihat Cuma sungai, jalan berbatu, gunung dan hutan !
ya Sudahlah kami menghambur kesegala arah, yang kami lihat Cuma sungai, jalan berbatu, gunung dan hutan !
yaampuuuuuuun
Ternyata kami tersesat !
aku sok panik ! hakam nyoba ikut-ikutan sok panik juga, tapi gak berhasil !
aku sok panik ! hakam nyoba ikut-ikutan sok panik juga, tapi gak berhasil !
kami tak membawa kompas, tak ada peta atau peralatan GPS,
salah satu petunjuk adalah matahari, karna hari sudah sore kami tau di mana
arah barat dengan hanya melihat matahari, setelah putar sana putar sini eh
tanpa di sangka dan tanpa di duga
Kami muncul di sisi jalan raya …….
jaln yang sangat sudah kami kenal...
jaln yang sangat sudah kami kenal...
LHOK NGA …!
“Wah, menakjubkan sekali kam” sergah ku kepada hakam sambil nimpuk pundaknya..
“Ia, akhirnya…” jawab hakam dengan mata yang berbinar seolah sudah tersesat di hutan selama 300 tahun waktu nyamuk ! sangkin senang nya hampir saja kami menabrak sapi.
Akhirnya kami pulang dengan kaki pegel-pegel badan remuk
redam di terjang jalan berbatu, debu membara, tapi dengan satu imbalan
PENGALAMA YANG INDAH DAN MENAKJUBKAN KELILING NUSANTARA
<dengan imajinasi>
Minggu depan hakam berencana mengajak jalan-jalan kearah
timur, dengan tema jalan-jalan
Mencari maasjid-masjid tua yang masih berdiri di arah timur
kota.
Semoga di izinkan ALLAH SWT…
Dari pantai lhoknga tulisan ini berakhir, kita kembali ke
studio di kontrakan zahri
Sampai jumpa kawan-kawan !
Penulis : Mohammad Zahri
0 komentar: