Ada >> m-BCA Sekarang di Jakarta lagi musim hujan, jadi males kemana-mana kalau bukan urusan yang penting. Lebih enak berse...

Bank BCA di Sisi Anak Kos

Ada >> m-BCA

Sekarang di Jakarta lagi musim hujan, jadi males kemana-mana kalau bukan urusan yang penting. Lebih enak berselimut tebal, menulis, nonton film, atau baca buku dan nyeduh mie instant. *Srupuut...*

Hidup di Jakarta rasanya jauh lebih mudah kalau tidak kaku berinteraksi dengan teknologi. Segala macam hiruk-pikuk aktifitas manusia kini terpapar teknologi. Uang sebagai alat pembayaran kini pun ada dalam bentuk digital.


Uang digital + Smartphone + Internet = Kemudahan. Ya, setidak nya itulah yang saya rasakan saat ini. Tapi beneran nih, awalnya sebelum menulis tulisan ini saya tidak sadar loh, ternyata aktifitas saya sehari-hari sebagai anak kosan banyak dibantu oleh produk Bank BCA.



Pakai m-BCA, Seperti Ada Mesin ATM Dalam Genggaman

Biasanya setiap bulan saya memisahkan gaji di post pasing-masing. Misalnya untuk biaya hidup bulanan (transport, makan, pulsa, kebutuhan bulanan, dll) biasanya saya letakkan di Tabungan Tahapan Xpresi BCA saya yang sudah integrated dengan aplikasi m-BCA


#BUAT BELI PAKET INTERNET

Paket internet sudah menjadi kebutuhan bulanan yang paling sering saya beli menggunakan aplikasi m-BCA. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa internet kini telah menjadi kebutuhan. Semenjak memakai aplikasi m-BCA, kapanpun paket internet saya habis. Sekarang sudah gampang, saya tidak perlu lagi jalan jauh2 ke counter hape untuk beli pulsa. Apalagi sekarang lagi musim hujan, tinggal buka aplikasi, klak-klik sana sini, selesai.



#MENU ANDALAN > TRANSFER

Menu ini esensial banget bagi saya, jika suatu saat dalam keadaan medadak adik di kampung minta uang, saya tidak direpotkan harus pergi ke ATM dulu. tinggal sentuh m-BCA.



#BUAT KEAMANAN

Dibagian ini saya pengen cerita sedikit ya tentang pengalaman salah satu teman saya yang kartu ATM nya terjatuh, tak lama kemudian dia dapet telpon dari costumer care bahwa ada transaksi mencurigakan di rekeningnya. singkat cerita kartu ATM dia yang terjatuh tadi kebobolan, untungnya uang nya cuma seratusan ribu. 

Dari kejadian ini kita bisa lebih hati-hati lagi dengan kartu ATM kita, namun seandainya suatu saat kartu ATM mu jatuh atau hilang. Kamu bisa menggunakan fasilitas m-BCA ini. Kamu pindahin langsung saja semua dana di ATM yang hilang itu ke rekening sekunder atau ke rekening keluarga atau teman. Dengan aplikasi seperti m-BCA ini. Usaha preventive ini bisa dilakukan dengan cepat.  




Flazz BCA - Tempel dan Jalan 

Setiap pagi saya harus menyesuaikan jam berangkat kerja dengan jadwal kereta commuter line. Lambat sedikit bisa gawat! resikonya saya harus naik kereta jadwal berikutnya, selisih waktunya bisa sekitar 15 menit. Kalau sudah begini biasanya saya telat datang ke kantor. :'(

Suatu pagi saya pernah terburu-buru, saya lari-lari dari kosan karena jadwal kereta sudah mepet banget. Syukurlah, saya merasa senang karena saat sampai di stasiun, kereta sesaat lagi (sekitar 30 detik lagi) tiba di peron. Dengan buru-buru saya menuju loket untuk membeli tiket.



WHATS!!!


Saya terkejut, ternyata antriannya panjaaaaang! Rasanya tidak sabar menunggu antrian, akhirnya kereta nyampe stasiun, turun naik penumpang dan langsung cabut. Sementara saya masih nyangkut di antrian loket. 



"haaaahhhh... coba saya punya kartu yang tinggal tempel itu..." Jerit hati saya.
---*---

Namun, itu hanyalah kisah dahulu, sekarang saya sudah punya kartu multi trip Flazz BCA yang tinggal tempel dan jalan tampa perlu saban waktu ke loket, ya karena pengisian top-up flazz BCA nya juga bisa di mesin ATM. 


Kartu Flazz BCA ini rupanya selain bisa buat bayar kereta, juga bisa buat busway. Ok Juga...! Nah, biasanya nih yang paling ngasikin, yaitu pas ulang tahun BCA. Biasanya tarif naik kereta dan busway jadi 1 rupiah. Mau muter-muter Jakarta bisa dah itu. 


Untuk pengecekan saldo juga gampang, bagi smartphone yang ada fasilitas NFC nya, gak perlu datang ke stasiun atau halte busway kalau mau ngecek saldo. tinggal tempel dan tuiiing....! muncul dah..


Seperti kartu Flazz BCA saya yang isinya tinggal ceban ini. Hihihihi....





Si Kartu Keren Mentereng - Tahapan Xpresi


#XPRESI LEBIH HEMAT

Saya Pake Tahapan Xpresi BCA karena Hemat dan kartunya keren. ya! hemat adalah orientasi anak kos, hehehe... Biaya ADM tabungan Tahapan Xpresi tergolong terjangkau, yaitu cuma Rp. 5000,- per bulan.


#BUAT BELANJA BULANAN

Untuk aktifitas pengambilan uang dan berbelanja bulanan di Minimarket, Andalan saya adalah fasilitas debit BCA yang ternyata ada di Tahapan Xpresi. kalau sudah akhir bulan dimana sabun-sabun udah pada habis, bareng-bareng temen kosan kami belanja ke minimarket. Bayarnya ya pake Debit BCA.


#KARTUNYA KEREN

Bagi sebagian orang, khususnya anak muda, grafis dan gambar tertentu jadi daya tarik tersendiri karena terkadang bisa menununjukkan karakter seseorang. Kartu tahapan Xpresi ini banyak varian nya, mulai djiwa musik, olahraga, traveler dll. Kalau kamu follower akun Instagram @GoodlifeBCA pasti kamu udah tahu desain-desain keren kartu Tahapan Xpresi.

Salah satu varian kartu Tahapan Xpresi bertema Halloween
Sumber : IG @GoodlifeBCA
Nah, inilah produk-produk Bank BCA yang saya gunakan setiap bulan nya sebagai anak kos. Kamu pasti punya salah satu produk BCA juga kan? 
berpartisipasi dalam "My BCA Experience" Blog Competition

0 komentar:

Sepekan terakhir ini, telinga dan mata saya bising mendengar kata-kata “Peka”. Ya! Peka! Entah apa arti sebenarnya kata Peka itu tetapi say...

Menemukan Ide Menulis Dengan Mengasah Kepekaan

Sepekan terakhir ini, telinga dan mata saya bising mendengar kata-kata “Peka”. Ya! Peka! Entah apa arti sebenarnya kata Peka itu tetapi saya paham maksudnya. Konteks kepekaan dalam cerita kali ini adalah kepeka-an menemukan ide menulis. (topik ini pencitraan saja supaya saya terkesan hobi nulis gitu...*hehehe kidding bro)

Diacara Kompasianival 2016 kemarin saya senang mendengar sesi talkshow “Berbagi Prestasi”. Salahsatu yang menarik perhatian saya adalah saat sesinya mas Wregas Bhanuteja sutradara film Prenjak berambut gondrong keren yang mendapat penghargaan film pendek terbaik di Festifal Film Cannes 2016 di Prancis. Keren deh pokoknya...

Sambil mengerutkan dahi, saya mencoba mengingat-ngingat. Namun saya agak lupa-lupa, tetapi kalau tidak salah ada yang bertanya. “mas Wregas darimana dapat inspirasinya?” Nah! Disanalah kata “Peka” mulai bertaburan.

Dengan redaksional yg tidak original, kira-kira mas Wregas bilang begini:

“... Sebenarnya inspirasi itu ada di sekitar kita. Ada banyak banget malah. Tinggal kita petik saja. Tapi itu tergantung bagaimana ke-PEKA-an kita bisa merasakan nya apa tidak. Kalau mau, sebenarnya dari seorang pengantar air minum juga bisa di gali ide cerita yang menarik. Pastilah ada sisi yang menarik dari hidupnya yang bagus untuk diceritakan...(ingat ini redaksional sekenanya)...”  

IDE MENULIS BLOG

Benar juga kata mas Wregas! Rupanya peka itu penting dalam seni (yaaaa, menulis itu seni juga kan ya?).  Saya punya sahabat, namanya Faisal. Dia seorang seniman rupa yang menurut saya dia peka banget dengan kejadian sehari-hari.

Maksudnya kebanyakan karya Faisal (terutama karikatur) memang diangkat dari masalah sehari-hari. Seperti contoh karikatur dibawah ini yang merupakan karya beliau.

sumber : IG +faisal benjamin 

Sebagai laki-laki yang telah melewati umur 18 tahun, cerita tentang masalah krusial diatas gampang sekali saya dan teman-teman lelaki “jomblo” lain temui dalam percakapan bergenre serius maupun santai.

Karena Faisal peka, maka  itulah yang diangkat menjadi karyanya. Faisal masih punya karya yang lain. Mungkin teman-teman masih ingat tentang bencana kabut asap beberapa waktu yang lalu, Faisal sempat membuat karya yang lucu, kreatif, sekaligus tragis yang tentu saja muncul dari kepekaan rasanya melihat sesuatu.




Sumber Gambar Instagram +faisal benjamin 
Nah, itu dia kawan sekelumit tentang cerita  tentang ke-PEKA-an menangkap moment untuk menemukan ide. Memang tidak gampang sih kalau belum terbiasa, namun kita bisa latihan-latihan dulu. Tetapi omong-omong, seniman-seniman diatas memang oke ya. Nah saya ini yang bagai mana, kok gak peka juga sudah di kode in. Eh?! 

*Jakarta di bulan Oktober*

0 komentar:

SIM saya saat ini adalah SIM Aceh yang masa berlakunya akan habis akhir Oktober ini. Untungnya sekarang di beberapa daerah tertentu sepert...

Begini Caranya Perpanjang SIM Online

SIM saya saat ini adalah SIM Aceh yang masa berlakunya akan habis akhir Oktober ini.
Untungnya sekarang di beberapa daerah tertentu seperti Jakarta, perpanjangan SIM bisa dilakukan secara online. Tentu ini sangat membantu bagi perantau karena tidak perlu balik kampung untuk perpanjangan.

Hari ini saya melakukan perpanjangan SIM online, di mall Citraland Jakarta Barat ada mobil sim keliling. Prosesnyapun terbilang mudah dan cepat (saya memilih pagi hari).

Saat datang saya meminta formulir perpanjangan yang sudah di sediakan petugas lantas mengisinya seperti contoh yang ditempel di meja.

Formulir perpanjangan SIM
Sayangnya saya tidak membawa fotocopy KTP dan SIM lama (ini adalah dokumen yg dibutuhkan untuk perpanjangan SIM, disana juga ada jasa foto copy, namun biayanya agak mahal, kalo biasanya fotocopy dokumen selembar seribu rupiah disana dikenakan tarif Rp.4.000,- dan satu lagi jangan lupa bawa pulpen.

Antrian fotocopy (Disini memakan waktu banget)


Setlah dokumen lengkap diserahkan kepada petugas. Saya menunggu sebntar. Kemudian nama saya di panggil untuk melkukan perekaman data (pemotretan).

Sejurus kemudian SIM pun jadi secara instant. Dan saya membayar Rp.135.000,- untuk perpanjangan. Sebelum keluar mobil ada jasa laminating untuk sim dengan biaya lima ribu rupiah.

Total biaya perpanjangan sim saya:

  1. fotocopy ktp dan sim lama 4.000,-
  2. Pulpen 2.000
  3. Sim 135.000
  4. Laminating 5.000
Total :Rp. 146.000,-

Jreng!
Jadi...

Dulunya dibawah huruf "C" itu tulisan nya Aceh. Kini menjelma menjadi "Metro Jaya"



#SekianReportase



0 komentar:

Tahun 2014 yang Lalu... Anda mungkin pernah membayangkan bagaimana sedihnya perasaan sahabat Anda yang tidak pulang kapung saat lebaran...

#IndonesiaMakinDigital : Menghapus Rindu Mamak

Tahun 2014 yang Lalu...

Anda mungkin pernah membayangkan bagaimana sedihnya perasaan sahabat Anda yang tidak pulang kapung saat lebaran. Atau barangkali Anda malah pernah merasakan hal itu? 

Beberapa kali lebaran di Jakarta rasanya memang sedih sekali jika mendengar kumandang takbir Idul Fitri diperantauan tampa keluarga dan tampa masakan mamak. Terlebih jika teman-teman satu kosan-pun pada ikutan mudik. Sendiri di kosan jadi tambah sedih.

"...Darisana aku mulai membaca artikel di Internet, aku belajar membuat copy writing yang baik untuk iklan..."

Itulah yang terjadi pada saya di tahun 2014 yang lalu. Saat Lebaran Idul Fitri, Saya tinggal di kosan sendirian, teman-teman saya pulang kapung, tetangga kosan juga pulang kampung. Lebaran seharus nya ramai, tapi di kosan saya sepi sekali karena rata-rata yang ada disini adalah perantau.


Ilustrasi Kampung : (gambar https://id.wikipedia.org/wiki)

Pagi itu, di hari lebaran setelah shalat Eid, Saya buru-buru mampir ke kios disekitar mesjid untuk membeli pulsa, mendaftar paket nelpon Telkomsel untuk menelpon mamak, bapak, dan adik-adik yang ada di Aceh sana. Ah, Lebaran di rantau , mendengarkan suara mereka, rasanya bahagia sekali. walaupun hanya sekedar suara. 

Tahun 2015...

Lebaran tahun 2015 ternyata Saya juga belum bisa pulang, dua minggu sebelum lebaran mamak menelpon...

...Kala itu saya hanya bisa terdiam, merasa berat, sangat berat untuk menjawab pertanyaan mamak di seberang telepon.

"Lebaran ini Zahri belum bisa pulang, Mak. Usaha lagi susah". Kata saya berhati-hati agar mamak tidak sedih.

Mamak tidak langsung menjawab, jeda beberapa saat itu sudah cukup membuat kesedihan saya tumpah. Disitu saya menduga-duga sepertinya mamak sedih karena lebaran ini adalah lebaran ke tiga ia tidak bisa menatap anaknya saat hari raya. 

Barangkali beliau sangat penasaran, tiga kali lebaran mamak ngak jumpa, seperti apa sekarang kamu di Jakarta, nak? Barangkali itu arti dari diam nya yang barusan itu.

"yaudah..., gapapa.. yang penting kau sehat. Jangan lupa sholat, lancar puasa mu, nak?"

Pertanyaan itu tak langsung saya jawab, saat itu saya terjebak dalam emosi saya sendiri. Sejujurnya saya bisa merasakan betapa rindunya mamak pada saya, sudah tiga kali lebaran mamak cuma bisa mendengarkan suara anak nya saja melalui telepon.

Menjelang Idul Fitri

Sudah beberapa minggu yang lalu dengan sangat disiplin saya mulai menabung sedikit demi sedikit laba hasil jualan. Hasil tabungan itu rencana nya akan saya belikan Smartphone. 

Namun, ideal nya saya harus bisa membelinya sebelum hari raya, dipikiran saya ada ide, setiap lebaran adik kedua saya yang merantau di Banda Aceh pasti mudik ke kampung, dia punya smartphone, berarti ada peluang kejutan yang bagus untuk mamak dan bapak.

Saya berencana membuat kejutan melakukan video calling menggunakan salah satu aplikasi chating. Karena mamak dan bapak agak gaptek, keberadaan adik dan perangkat smartphone nya disana diperkirakan akan memperlancar kejutan kecil ini. Barangkali Anda juga bisa bayangkan pasti mamak saya senang jika melihat wajah saya yang sudah tiga kali lebaran gak pulang kapung. Sederhana memang, tapi itulah kejutan nya.

Harapan saya cuma satu, semoga signal operator dikampung tidak down karena tahu sendiri kalo lebaran banyak orang yang siling menghubungi keluarga dan sanak saudaranya. Trafik nya pasti padat. 

Soalnya dahulu saya pernah nelpon saat lebaran tapi tulalit, mengecek pulsa pas lebaran hasilnya juga sering error. Saya berharap ini tidak terjadi saat rencana video calling dijalankan.

Tapi karena hp saya saat ini masih hp yang cuma bisa nelpon dan sms, maka pertama-tama minimal saya harus punya smartphone dahulu.

Menjelang lebaran ternyata uang tabungan masih banyak kekurangan untuk beli smartphone. Setelah di hitung-hitung jumlah hari dari hari ini ke hari raya target tabungan rasanya tidak tercapai. Aduuh, Saya jadi bingung. 

Akhirnya nominal tabungan saya naikkan dan biaya hidup saya hemat sedemikian rupa. 

Hasilnya?

Tetap masih banyak yang kurang.

“Ya Tuhan, tolong hamba....”. inilah kata-kata yang terbesit dihati setiap malam saat saya memasukkan uang tabungan kedalam celengan.

Tidak disangka, seorang teman berencana menjual motornya karena jarang dipakai dan biaya perawatan motor yang menurutnya tiggi. “Daripada jarang di pake mending ku jual aja” katanya padaku.

“Tolong pasangkan iklan bisa? nanti uang nya bisa kamu pake sementara untuk tambahan beli smartphone” kebetulan teman sudah ku ceritakan persoalan rencana video call itu.

“Allahuakbar” aku terperanjat. Alangkah baiknya. Inilah sisi positif dari bersahabat, ada saja yang membantu saat sedang susah. 

Persoalannya adalah bagaimana menjual nya sebelum hari raya?Ah, Internet! di zaman digital begini, Internet terbukti memudahkan banyak urusan. Anda bisa bayangkan kalau saya menawarkan dari mulut ke mulut mungkin prosesnya bisa lama. 

Maka saya memutuskan menawarkan motor ini melalui internet, darisana saya mulai belajar. Saya membaca artikel-artikel marketing, saya belajar membuat copy writing yang baik untuk di iklankan di internet, dan memilih salah satu market palace jual beli barang bekas di internet. Semoga sebelum lebaran motor laku. 

Untung nya hape lama saya (yang memiliki fitur: radio, calculator, calender, dan senter) juga dilengkapi browser, Jadi Sambil berdagang, sesekali saya baca-baca artikel di internet tentang bagaimana membuat copy writing yang baik. Inilah enak nya hidup di zaman digital, kegiatan ekonomi, belajar bisa di lakukan dimana saja.


Saya praktekkan apa yang saya pelajari di internet, dan benar saja, dalam waktu dua hari, iklan saya mulai dilihat banyak orang, perlahan-lahan orang mulai banyak yang menelpon, mulai banyak yang mengajak bertemu untuk melihat motor yang saya iklan kan. dan singkat cerita motor itu pun terjual dengan harga yang layak. Alhamdulillah.... Dan laku sebelum lebaran !!

Alhamdulillah....! Akhirnya, bisa juga beli smartphone sebelum lebaran.

Saat idul fitri tiba. Di pagi hari Idul Fitri, saya mengejutkan mamak dan bapak dengan panggilan video. Untuk pertama kalinya dalam tiga kali lebaran mamak bisa melihat wajah saya.

“Mak... mak... mak... Bang Zahri nelpon” Teriak adik saya sambil berlari tergesah-gesah ke dapur menenteng smartphone nya menjumpai mamak.

Saat melihat wajah saya untuk pertamakalinya setelah tiga kali lebaran, mamak tak sanggup berkata-kata, bibir nya hanya tersenyum-senyum tampa ada sepatah katapun keluar. 

Saya tahu betul, pasti emosi bahagia nya memenuhi dada sehingga kata-katanya tercekat.

“Mana si Zahri....” sayup-sayup kudengar suara bapak di belakang mamak. Sepertinya ingin bergantian melihat wajah ku.

Aku menahan sedih, ternyata bapak juga tak mapu berkata-kata saat melihat wajah ku. Beliau hanya tersenyum-senyum tak berkata-kata. 



******

Adik bungsu ikutan takjub

Untungnya, sepanjang video calling ini signal dari kartu As di kapung bagus saat hari raya. Setelah puas berbincang-bincang dengan orang tua, saya menyuruh adik saya untuk berkeliling disekitar rumah, rasanya saya rindu sekali ingin melihat-lihat keadaan disana.

saya suruh adik ke halaman, kebelakang rumah, masuk ke kamar, ke kebun belakang rumah, kesemua penjuru rumah. Ya tuhan... saya telah pulang kapung secara digital.

Hilang sudah rindu mamak, tunai sudah penasaran bapak, Lunas sudah hajat ku mudik ke kampung halaman. Terimakasih Kartu As, selalu ada saat lebaran. Kejadian mudik digital ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini semakin digital.

#IndonesiaMakinDigital


Lebaran 2016 akhirnya saya bisa pulang kapung. Kalau dibanding dahulu, Sungguh banyak sekali yang luar biasa di zaman sekarang. Saya sudah bisa beli oleh-oleh di toko online, pesan tiket nya online juga, bayar tiket pakai mobile banking, karena gak punya kendaraan pribadi, pergi ke bandara nya pun jadi gampang karena ada taksi online. Wah! Digitalisasi sunguh membuat banyak hal terasa mudah.

Semoga disamping temuan dan perkembangan teknologi yang selalu bergerak cepat, selalu ada Telkom yang siap menyediakan dukungan infrastruktur untuk mendukung  #IndonesiaSemakinDigital




*selamat berdigital ria*

4 komentar:

Sakit gigi emang ngak enak, banget. Aku pernah ngalami Ini saat remaja. bener-bener menyiksa. obat dibawah ini bisa kalian coba untuk sek...

Cara Mongobati Sakit Gigi

Sakit gigi emang ngak enak, banget. Aku pernah ngalami Ini saat remaja. bener-bener menyiksa. obat dibawah ini bisa kalian coba untuk sekedar meredakan nyeri yang menyengsarakan itu. semoga diantara sekian banyak obat dibawah ini ada yang bisa meredakan nyeri akibat sakit gigi mu.



1. Menempelkan bawang putih
Taruh rumbukan/irisan bawang putih di gigi yang sakit.

2. Mengoleskan minyak cengkeh
Kalo kebetulan ada minyak cengkeh dirumah. boleh dicoba. caranya tetesin minyak cengkeh di kapas dan tempelin di gigi yang sakit.


3. Berkumur dengan air garam
Ambil satu sendok makan garam, campurin deh pake segelas air hangat. kemudian kumur-kumur pake larutan garam itu.

4. Berkumur dengan cairan kumur
Listerin dan semacamnya bisa dicoba juga. ini kalo kebetulan ada. kalo enggak ada, masih banyak cara di bawah yang bahan-bahannya kemungkinan ada dirumah.

5. Menghindari minuman bersoda
sebagai pencegahan, kalo bisa kurangi/hentikan minuman bersoda.

Cara express meredakan sakit gigi !

Kalau obat diatas dirasa kurang cepat meredakan nyeri. ini ada cara expres yang mudah-mudah bisa berhasil dan ngefek ke kamu.

1. Es batu
Bungkus es batu pake handuk ato kauin dan tempelin ke pipi di tempat yang sakit selama 15 menit. bisanya ini sedikit meredakan. Gambate!

2. Menempelkan irisan lemon
Iris lemon dan letakkan di gigi yang nyeri, kalo bisa ada air lemon yang masuk ke sela-sela gigi yang sakit.

3. Menggunakan kantung teh celup
Kalo ada kantong the celup yang masih hangat, bisa langsung tempelin ke gigi yang sakit. ada kimia tertentu di daun the yang bisa meredakan nyeri. kayaknya lebih baik kantong the celup yang belum kena air manis kali yah.

5. Menggunakan irisan mentimun
Iris timun kecil-kecil, lalu tempelin ke gigi yang sakit.
Ini aja cara meredakan sakit gigi. semoga salah satunya bisa bermanfaat buat kamu.

*Referensi:
  1. http://health.detik.com/read/2014/01/17/090453/2469698/766/cara-sederhana-untuk-mengobati-sakit-gigi
  2. http://health.detik.com/read/2014/01/17/090453/2469698/766/2/cara-sederhana-untuk-mengobati-sakit-gigi
  3. http://health.detik.com/read/2014/01/17/090453/2469698/766/3/cara-sederhana-untuk-mengobati-sakit-gigi

0 komentar: