Foto di bawah ini, barangkali bisa di bilang foto yang enggak banget, salah satu dari sekian foto yang tidak mengusung nilai-nilai...

Jalan-jalan ke Sabang Island

Foto di bawah ini, barangkali bisa di bilang foto yang enggak banget, salah satu dari sekian foto yang tidak mengusung nilai-nilai kekinian dan sangat tidak Instagram able. 

Namun, bagi kami (saya dan orang-orang yang ada di foto ini) foto ini sangat bernilai karena menggambarkan persahabatan, kekompakan, kebersamaan dan masa muda. Tentu saja, yang membuat foto ini menjadi lebih bernilai adalah :

Jreng... jreng....! Foto ini di ambil di Sabang - Aceh. Pulau rupawan yang terletak di ujung barat negeri ini beberapa tahun silam dan menjadi kenangan perjalan yang indah bagi kelas kami.

~ Gaya foto jaman purba yang lagi nge-trend ~
foto : Album Kenangan KA_27


Impian ke Sabang Ketika Itu...

Sebagai orang yang merantau ke Banda Aceh, saat itu aku sama sekali belum pernah datang ke Sabang. Siapa yang tak "ngiler" datang ke Sabang, jika setiap hari (atau seminggu sekali) dari garis-garis pantai di Banda Aceh, aku bisa dengan gampang memandangi pulau itu mengapung di samudra, indah bukan main. Yah, Sabang memang gampang terlihat dari Banda Aceh

Saat berakhir pekan di pantai Syah Kuala si sore hari, pulau Sabang dapat dengan mudah dilihat, saat berada di perumahan Jacky Chan yang tinggi di Neuhen di malam hari, kerlap kerlip lampu di Sabang adalah pesona. Dari Sebuah desa yang yang tenang di Desa Ujong Pancu, Pulau ini "mengedipkan mata" dari jauh pulau ini sudah terasa indah nya, bagaimana rasanya ada disana?

Habis Final, Terbitlah Sabang

Setelah sepekan kepala penuh, badan remuk karena di gilas ujian final di kampus, entah siapa yang mencetuskan dan mendapatkan ide untuk liburan ke Sabang. Maka otomatis tak ada seorangpun yang bisa menolak ajakan itu, walaupun dengan berat hati ada yang tidak bisa ikut karena ada yang sudah bekerja. Sampai ke tahap ini, impian ke Sabang sudah ada di depan mata.


Udik! Pertama Kali Naik Kapal Fery ya Saat ke Sabang

Bagi sebagian temen-temen ku yang orang Banda Aceh, naik kapal fery bukanlah sesuatu yang bisa membuat heboh, Namun tidak bagi ku. Sebelum ke Sabang ternyata ada wahana kapal nya. Ini seru sekali, temen-temen sampai ada yang main tebak-tebakan apakah aku bakal mabuk laut atau tidak. Walaupun sempat pusing dengan ayunan kapal di pelabuhan, ternyata di perjalanan aku tidak mabuk laut - Yeay...! 


kacamata pinjaman yang kurang pas

Tentu saja ada tips nya. Ain, Aswin, dan Hakam mengajak ku berjalan-jalan ke belakang dan ke depan kapal, di samudera aku melihat lumba-lumba berkejar-kejaran. sekali lagi ini adalah sebuah keindahan bagi ku.

Ampun dah gaya nya :p

Foto-foto kenangan ke Sabang (Gaya Jadul banget dah)


Entah ngapain ?

super ABSURT !

foto bersama versi old



mau nangis kalo dilihat ulang.. sedih banget jaman dulu :p

Era Megalitikum

Ini lumayanlah agak tamasya able

Bisa lah buat iklan benang pancing










0 komentar:

Terkadang aku bisa tiba-tiba termenung saat melewati atau melihat sesuatu yang dulunya hanya kulihat di buku atau tv namun kini terlihat l...

Mozaik dan ilusi di Tugu Pancoran

Terkadang aku bisa tiba-tiba termenung saat melewati atau melihat sesuatu yang dulunya hanya kulihat di buku atau tv namun kini terlihat langsung oleh mata kepala secara langsung. 

Ada perasaan aneh yang tak mampu dijelaskan saat melewati ruang dan waktu itu. Sebuah kondisi dimana sebuah eksistensi yang terlihat terasa seperti sebuah ilusi.

Dahulu sekali, saat kuliah di Banda Aceh, sahabat baik ku Abdul Hakam pernah mentraktir aku makan bakso di samping masjid raya sepulang kuliah malam. Di atas kursi bakso itu aku menatap nanar kubah-kubah Masjid Raya Baiturrahman yang terlihat magis dan etnik itu.

"Rasanya Zahri ngak percaya ada disini, Kam" kataku pada Hakam.

"Kok Bisa?" Hakam memasang wajah heran.

"Dulu Zahri cuma melihat masjid ini di sampul kitab Surah Yasin, atau di kalender dan ngak pernah kepikiran datang kemari."  Hakam  terbengong, lalu ia tertawa dan menganggapku aneh. 

"Ada-ada aja" katanya.

Di gedung sate, aku merasakan momentum itu, di Monas aku menemukan momentum itu kembali, dan tadi siang, sepulangnya dari Cikarang, aku kembali merasakan momentum yang sama di bawah haribaan sebuah monumen rancangan Edhi Sunarso (1964-1965). Tugu Pancoran (Patung Dirgantara) - lagi-lagi, dulunya patung ini hanya kulihat di televisi, Aku seperti menemukan motongan mozaik mimpi hidup ku.



Jreng!! Tugu Pancoran

Ku kutip sebuah kalimat indah yang di interpretasikan Andrea Hirata dari pemikiran agung Harun Yahya....

"hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadis. Namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan tak ada hal sekecil apapun terjadi secara kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan." 

0 komentar:

Untuk mencegah kebosanan, saya iseng-iseng buat logo baru buat blog ini, maka malam ini logo blog yang sebelum nya seperti ini..... ...

[Bosan] saatnya mengganti logo blog yang uda usang



Untuk mencegah kebosanan, saya iseng-iseng buat logo baru buat blog ini, maka malam ini logo blog yang sebelum nya seperti ini.....


menjelma menjadi....



ups! salah upload.... :p

begini maksudnya....


[logo baru blog zahri]



0 komentar:

"Kak, blog nya di aktivitin lagi dong"  Batin ku tersandung ! Aku selalu terkejut (atau minimal menoleh) jika mendengar kosa ...

Bertemu Invisible blogger

"Kak, blog nya di aktivitin lagi dong"

 Batin ku tersandung !

Aku selalu terkejut (atau minimal menoleh) jika mendengar kosa kata "blog" di ucapkan orang-orang.

Ini menarik perhatian ku.

Sore ini saat jam kerja selesai, divisi kami beramai-ramai menyerbu mesin finger buat absen pulang. Di koridor Si Nur tiba-tiba nyeletuk mengucapkan saran diatas agar blog ini di isi dengan tulisan2 lagi.

"kak, Blognya di aktifin lagi dong…" katanya

tumben anak ini mbahas blog. Tetapi tidak mengherankan juga sih, karena awal-awalnya dulu aku memang sudah menceritakan  pada mereka bahwa aku suka ngeblog. Aku juga pernah memperlihatkan blog Hade ini ke temen2. Ya, bisa dibilang sejenis usaha mempromosikan blog dengan teknik tak berkualitas. :p


"Aku juga punya blog tau…"

Maka aku kembali terkejut, rupanya selama ini, di ruangan yang sama dengan ku, di balik dekorasi meja kerja nya yang penuh dengan boneka kodok. Dan satu satu nya karyawan yang memelihara ikan, seorang extrovert ini merupkaan jelmaan blogger.

"Blog aku ada burung burung nya, kalo kursornya bergerak di terbang terbang gitu. terus ada jam wekernya juga." kataya deskriptif.

Aku terkejut…

trend burung terbang di blog adalah trend ngeblog era lama yang sekrang kuraang populer karena berakibat buruk pada SEO <search engine optimization>. Tren ini mulai populer di zaman friendster berjaaya.

"Apa nama blog nya Nur?" kataku sambil menyodorkan smartphone mempersilahkan dia menulis url blognya.


 Nur menginggat-ingat....


mengetik.....

mendelete...
mengetik,
search...


















Cring.....

 Ternyata ngak ketemu



Nur, telah lupa dengan url blog nya sendiri....



Sekali lagi aku terkejut…




Blogger-kah dia?

Penampakan Nur yang tak sudi di foto...










0 komentar: