Buang Sampah! Setiap hari bumi sedunia, hari air sedunia atau hari besar lingkungan sedunia selalu saja banyak yang mengkampanyekan ...

Cerita Tentang Buang Sampah



Buang Sampah!

Setiap hari bumi sedunia, hari air sedunia atau hari besar lingkungan sedunia selalu saja banyak yang mengkampanyekan efesiensi energi, hemat bahan bakar atau tindakan-tindakan aktif mengurangi dampak pemanasan global. Talkshow di radio tentang lingkunganpun mendadak menjadi banyak. Setelah itu biasanya bagaikan lilin yang hampir habis, topik ini bakalan meredup dan padam. Untungnya masih ada banyak (beberapa?) komunitas dan lembaga swadaya yang masih tetap konsern menjalankan program-program lingkungan. Tetapi, yang tak peduli pada lingkungan jauh lebih banyak. 

Ambil contoh masyarkat di sekitar kita saja deh, kalau disuruh buang sampah pada tempatnya saja susahnya minta ampun. Ada juga yang menyalahkan pemerintah dengan berpendapat bahwa pemerintah tidak memfasilitasi tempat sampah, sementara itu tidak jarang kita lihat banyak tempat sampah yang rusak atau ada tapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya (tong sampah organik diisi plastik, dan di tong sampah an organik kulit pisang pun ada). Belum lagi perilaku orang yang menganggap saluran air adalah tempat sampah. Wah ! untuk yang ini saya bener-bener ngak nyaman ngelihatnya.
Buang Sampah
 (ilustrasi) Sampah-sampah diselokan
Gambar diambil dari kelabpenulismuda.wordpress.com


Kenapa masyarakat kita jadi seperti ini ?

Yang lebih membuat sedih lagi adalah banyak  pelajar juga melakukan hal ini, mahasiswa yang konon memiliki strata pendidikan tinggi juga masih banyak yang tidak peduli...

Wah, kalo begini terus bagaimana ini?
 Mungkin merubah diri sendiri dan terus menginspirasi adalah cara yang bagus juga ya...?

- saatnya tidak buang sampah sembarangan -

0 komentar:

aduh, aku benar-benar terharu ngelihat tayangan youtube di bawah ini  tentang bocah kecil yang merawat ayahnya sampe sebegitunya. sekecil i...

tadi malam, aku terharu sekali melihat video ini

aduh, aku benar-benar terharu ngelihat tayangan youtube di bawah ini  tentang bocah kecil yang merawat ayahnya sampe sebegitunya. sekecil ini saja  udah begini...
masya ALLAH....

video yang pertama adalah intro nya. reporternya aja sampe nangis...
yang kedua pada saat sesi wawancaranya...

duh, Aisyah...


0 komentar:

Kemarin siang aku mendapatkan sesuatu di WC umum. Sesuatu yang kecil dan amat sederhana. Sebuah ilham yang mengejutkan kesadaran ku sendir...

Pelajaran Berharga Dari Sebuah WC Umum

Kemarin siang aku mendapatkan sesuatu di WC umum. Sesuatu yang kecil dan amat sederhana. Sebuah ilham yang mengejutkan kesadaran ku sendiri. Mencermati sebuah realita, barangkali semua kita sudah paham hal yang menjadi karakteristik karena keterpaksaan di WC umum, yaitu; baunya dan infrastruktur yang tak kinclong. Meskipun WC di rumah/kos kita tidak sebersih WC hotel berbintang seribu, tetapi keadaan WC umum biasanya tidak lebih gemilang dibanding WC kita.

Kala itu aku memasuki sebuah WC yang kecil di pinggir jalan. Benar-benar WC yang amat kecil, bau pulak. Interior WC itu tidak ada unsur estetikanya sama sekali. Ubin-ubin putih nya telah berubah warna menjadi kuning, sirkulasi udara yang mengerikan dan bau pesing yang fiuuuh membahana. Tak ada istilah kenyamanan di WC ini. Namun ini adalah satu-satunya yang ada di sekitar ku saat itu.

Ilustrasi sumber: Tribunnews.com
Entah mengapa, seperti tidak ada yang berkepentingan mengurusi bangunan menyedihkan itu. Orang yang kebetulan lewat dan hanya sekali menggunakan WC umum ini barangkali bisa saja tak acuh terhadap kebersihan dan bau WC umum itu. mereka bisa saja sekedar menggunakannya lalu tanpa peduli terhadap apa yang ia buang dan menimbulkan bebauan kejam disana. Mungkin kita pernah juga melakukan hal itu. Namun, barangkali kita sama-sama setuju bahwa itu bukan sebuah perangai yang baik untuk kita 'kembang biakkan'.

Suatu hari, disebuah tempat fitnes di Bandung, CEO dari kantor fitnes itu membagikan beberapa sharing berguna kepada ku tentang perlunya aksi bukan emosi menghadapi kenyataan-kenyataan pahit di tempat umum khususnya toilet. Sang CEO itu bercerita tentang pegawainya  yang merepet tak karuan melihat (maaf) pembalut wanita yang dibuang sembarang disalah satu ruangan toilet.

Kebetulan sang CEO ini juga sedang ada disalah satu bilik toilet dan mendengar omelan si pegawai. Sebelum meninggalkan toilet itu, sang bos mendatangi tempat kejadian perkara dimana sang pegawai merepet-repet sedari tadi, dan secara mengejutkan tanpa ba bi bu  beliau segera  mengurusi benda itu, membuangnya kedalam tong sampah dan membersihkannya agar WC bisa kembali nyaman digunakan oleh pelanggan lainnya, sebuah aksi tanpa emosi. Pegawai tadi tentu shock melihat bos nya tanpa yang tanpa merepet membersihkan WC itu didepan mata kepalanya.

Kisah diatas mungkin berkaitan dengan integritas si bos terhadap perusahaan. Namun dibalik itu semua barangkali kita bisa mengambil beberapa insight  kecil untuk mengurusi WC umum.

Apa untungnya bagi kita ?

Entahlah, perspektif seseorang tentang keuntungan biasanya punya sudut pandang yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Boleh jadi, membersihkan WC tidak memiliki keuntungan sama sekali untuk kita. Namun jika kita sempat dan memiliki sedikit waktu luang pasca buang hajat, membersihkan WC juga tidak merugikan sama sekali untuk kita lakukan.

Saat kuliah dulu, saya pernah diceritakan sedikit tentang budaya kerja orang jepang. Konon, setelah selesai rapat mereka akan segera membereskan tempat rapatnya agar tempat itu dapat siap pakai digunakan oleh orang lain yang akan menggunakan rauangan rapat setelah mereka. Mengadaptasikan perilaku ini dalam kehidupan per WC an kita tampaknya bukanlah hal yang begitu sulit.

Apa yang bisa kita lakukan ?

Kalau mau, kita bisa saja melakukan banyak tindakan sosial di WC. Namun, kalau kita memilih tindakan sekecil-kecilnya dan sekurang-kurangnya. mungkin sekurang-kurangnya yang dapat kita lakukan di WC umum adalah menyiram dinding-dinding, jamban atau lantai dari sisa-sisa kencing orang sebelum kita yang malas / belum sempat menyiram. Setidaknya bau dari WC itu hilang atau bisa berkurang.

Bukankah menyiram itu adalah sebuah tindakan yang sederhana ?

0 komentar:

Jalanan di kota besar adalah sekelumit sandiwara drama kehidupan. Tidak ada ruangan yang nyaman untuk bekerja di sana. tidak ada keteduhan...

Sebuah Pelajaran Dari Kota Cimahi

Jalanan di kota besar adalah sekelumit sandiwara drama kehidupan. Tidak ada ruangan yang nyaman untuk bekerja di sana. tidak ada keteduhan.

Iklim jalanan menyajikan panas disiang hari (kadang-kadang) dingin dimalam hari. Orang-orang yang ada disana bersekutu dengan angin, debu-debu, hujan, asap-asap kendaraan dan peluh-peluh yang melepuh.

Kendaraan seakan tak pernah berhenti. Selalu sesak berlalu lalang. Ramai dari pagi hingga petang. Setiap pagi menusia-manusia berhamburan. Entah kemana, entah apa yang dicari. Senja hari mereka pulang. Tengah malam lampu-lampu reklame dan palang nama-nama toko bersinar-sinar sementara di depan pintu-pintu toko yang tertutup itu banyak bocah-bocah dan orang-orang tua yang mengais-ngais sembarang benda.

Esok pagi datang lagi, perut tak mau berhenti lapar. Jalanan tak pernah mau tertidur. Malam siang –siang malam. Esok matahari datang lagi dan lagi, membangunkan gelandangan yang menahan lapar sejak kemarin.


Esok Pengamen-pengamen akan datang lagi menebar irama di jalanan, panas atau hujan mereka tidak peduli. Mereka tetap mengamen, tetap bersenandung. Esok ia akan datang lagi dan lagi dan entah sampai kapan profesi pengamen akan di pensiunkan dan melenyap dari jalanan.

Ah, belum lagi macet. Macet yang sama sekali tak menghibur. Salah satu sumber kedongkolan yang menjahili otak manusia kota.

Esok ia datang lagi..... Dan lagi . . .


Penulis : Mohammad Zahri

------------
Tulisan ini merupakan sebuah refleksi dari apa yang kulihat saat aku melakukan perjalanan ke Cimahi 23 September 2013 yang lalu. Saat itu aku menulis draft tulisan ini di dalam bus – bus Damri yang atapnya bocor.

0 komentar:

Adakalanya manusia mengalami krisis semangat yang biasanya di ikuti dengan sebuah keadaan emosional tertentu bernama ‘kebosanan’. Mungkin ...

Belajar Keuletan dari Orang-orang Tua

Adakalanya manusia mengalami krisis semangat yang biasanya di ikuti dengan sebuah keadaan emosional tertentu bernama ‘kebosanan’. Mungkin ini manusiawi. Begitulah yang sedang aku alami. Aku sedang merasa bosan dan sangat tidak bersemangat. Dunia terasa flat. Mengutip apa yang dikatakan si ‘Meinal Az-zain’ dalam tulisan ku sebelumnya yang mungkin dia kutip juga dari salah satu iklan, yaitu : “Life is never flat!”

Tapi sejujurnya kalo aku sedang merasa bosan, sebagian besar hidupku saat itu rasanya flat. Pikiran ku flat, pendengaran ku flat, perasaan ku flat,  penglihatan ku flat.. Ups...!! tunggu dulu, kali ini aku melihat sesuatu yang membuat pandanganku gagal menjadi flat (flat failed). Aku melihat sosok-sosok orang tua yang cetar membahana.

Kalau boleh aku ceritakan, aku menjadi flat karena dampak buruk dari monotonisme aktivitas hidup. Hidup yang menjadi monoton sebenarnya semata-mata akibat kita tidak mampu melakukan inovasi  terhadap aktivitas itu sendiri (setidaknya sampai saat ini aku masih beranggapan seperti itu). Tapi terlepas dari itu semua menjadi bosan adalah manusiawi.

Seperti cerita ku kali ini. Saat itu aku sedang bosan di ikuti turun nya semangat si anak muda dalam beraktivitas. Saat itu kondisinya adalah malam hari, sedang hujan, aku masih bertugas jualan di satu-satunya outlet kami. Jika hujan turun itu bermakna konversi penjualan akan turun atau nihil. Hujannya ini pun punya pola yang aneh. Gerimis – Lebat – Reda – mendadak lebat- reda – lebat - gerimis dsb, dst. Aku harus bolak balik membuka tutup outlet kami kala itu.

Aku hampir saja menyerah, ingin segera tutup saja dan pulang ke kosan lalu tidur sampai pagi. Sampai pada akhirnya aku melihat sesosok wanita tua yang membawa bakul yang tertatih-tatih memindahkan barang dagangan nya. Rupanya sama seperti aku, dari tadi dia sibuk pindah-pindah tempat akibat cuaca extreme. Dia berteduh kesana pindah kesini, angkut sana, angkut sini, bolak-balik menutup dagangan dan membuka lagi saat hujan reda. Kadang-kadang beliau bertahan di suatu tempat saat keadaan gerimis dan berteduh dibawah payungnya (mungkin ia sudah kelelahan memindahkan barang-barangnya).

Ibu-ibu ini berbadan kurus, kulitnya yang keriput menandakan bahwa dia adalah seorang nenek-nenek. Dia berjualan onde-onde yang sepertinya agak kurang diminati orang-orang yang lewat. Aku kasihan sekali melihat beliau. Gambar di bawah ini adalah gambar beliau yang sempat ku ambil  saat dia bertahan di suatu tempat melawan gerimis (kualitas foto agak kurang baik, sebab itu aku memberi keterangan-keterangan).



Melihat perjuangan beliau yang gigih ini, semangat ku yang sempat ambruk porak-poranda tadi merasa di permalukan oleh pemandangan yang tepat didepan mataku. Dengan sedikit malu-malu, Semangat ku tumbuh lagi.

Sedangkan di lain waktu aku melihat dua gambar orang-orang tua renta ini :






Ini menisbahkan bahwa anak muda perlu melihat orang-orang tua untuk mengisi suplemen kegigihan. Benarkah ?

0 komentar:

Suatu hari, cobalah, ketika kalian berada di depan pintu rumah kalian. Tataplah jalanan dimana orang berlalu lalang, atau bacalah koran, ...

Tulisan Dari Buku Tua

Suatu hari, cobalah, ketika kalian berada di depan pintu rumah kalian. Tataplah jalanan dimana orang berlalu lalang, atau bacalah koran, atau pergilah ke pasar, atau barangkali bisa pergi ke pusat kota. Simaklah semua yang sedang terjadi di depan mata kalian.

Lihatlah orang-orang yang berhamburan di depan mata. Manusia-manusia didepan kalian muncul dalam berbagai bentuk, ukuran dan ke unikan nya masing-masing. Tapi lihatlah dengan sedikit kejelian. Kalian akan melihat sebuah perbedaan besar ! mau tau ?

ini dia!

Sebagian dari orang-orang di depan pandangan mu akan terlihat bahagia dan sukses, namun,sebagian lagi ada yang murung dan terlihat kurang sukses. Sebagian dari mereka beraktifitas dan melangkah dengan penuh keyakinan, penuh semangat, penuh kesuksesan dan kebahagiaan. Sepertinya kok mereka ini di karuniai “kekuatan khusus” yang selalu memeberi mereka energi, entah apa nama kekuatan itu.

Sebagian orang lagi melangkah sepanjang 24 jam dalam keadaan seolah-olah hidup adalah sebuah beban, tanpa semangat dan masih terus menyempatkan diri dengan memikirkan lebih banyak lagi beban-beban hidup yang bakalan muncul hari ini dan esok hari nya. Itu membuat mereka jadi murung dan lesu. Ah hidupku selalu di penuhi masalah [mungkin itu jerit batinnya]

Setelah melewati hari ini, kita seperti yang mana ya ?

Hanya menulis,
Terinspirasi dari buku tua : Hidden power for human problems. Frederick Bailes -1957 yang entah kudapat dari mana.

0 komentar:

Kali ini, Aku mencicipi sebuah manisan yang unik dan tidak biasa. Nah, apa yang terbayang difikiran mu kalau kamu dengar kata “manisan”? ...

Bagaimana jadinya jika cabe menjelma menjadi cemilan?

Kali ini, Aku mencicipi sebuah manisan yang unik dan tidak biasa. Nah, apa yang terbayang difikiran mu kalau kamu dengar kata “manisan”?

Sebagian besar orang akan membayangkan buah-buahan asem yang di beri gula ? atau ada yang lain lagi yaitu buah asem yang ada sensasi manisnya yang direndam dalam kuah berwarna kuning.

Beberapa hari yang lalu aku diberi sebentuk manisan yang seumur hidup baru pertama kulihat. Katanya sih ada tetangga ku yang baru pulang dari sebuah tempat wisata. Entah dari Taman sari? Taman safari?  Atau Mekar sari? Entahlah...

Manisan kali ini bukan dari buah yang asem, melainkan dari buah (rempah?) yang pedas. Manisan cabe ! itulah namanya dan inilah gambar nya :

Manisan anti mainstream










Setelah ku gigit, ternyata rasanya jadi mirip manisan kedondong. Ada asem,sedikit manis dan sedikit pedas.


Originale es cabe te










Sifat dominan cabe yaitu pedas tidak muncul secara kontras di makanan ini. Buah ini di racik secara apik sehingga kombinasi rasanya tidak seserem bentuknya. 

Jujur saja untuk mengunyah manisan ini, awal nya agak ngeri juga. Mungkin akibat aku pernah trauma sama cerita ini.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, cabe ini  adalah cabe yang besar di belah dan di gepengkan, diatasnya di taburi gula, sedangkan dagingnya cukup tebal. 

Munggkin ini cabe varietas tertentu yang sudah di riset sebelumnya. Wah Kreatif juga ya! Cabe yang awalnya terpakai buat bumbu masakan kini jadi manisan...

Berani mencoba?


0 komentar:

Langsung aja, aku punya sandal baru nih...   Gambar pertama : sepasang sandal ardiles duduk bermesraan di atas singasana ...

THE AMAZING SANDAL (Baru)



Langsung aja, aku punya sandal baru nih...

 
Gambar pertama : sepasang sandal ardiles duduk bermesraan di atas singasana

 Gambar kedua : Kejadian di balik layar

Gambar ketiga : Gadget touch screen  -> Smartsandal
[fungsional saat di kejar anjing, babi dan sebangsanya]


Gambar ke empat : cocok dan nyaman dan pas di lidah


apakah postingan kali ini inspiratif? edukatif ? kreatif? tulisan ini bernaung di bawah label Iseng Doang, hasilnya ya, iseng.....


Sebelum berakhir, ada sedikit wejangan perih bahasa ni...
“Sepandai pandainya sandal melompat, pasti keinjek jua” (unknown)

saatnya kembali beraktifitas di dunia nyata.....
bye bye....


0 komentar:

Pagi ini, embun mengepul di langit Bandung, matahari nya suram, angin hilir mudik membawa partikel sejuk. Burung-burung kenari milik tetang...

Sepeda Polygon Ku

Pagi ini, embun mengepul di langit Bandung, matahari nya suram, angin hilir mudik membawa partikel sejuk. Burung-burung kenari milik tetangga di seberang sana riang sekali berkicau. Sesekali alunan musik etnik Sunda terdengar timbul tenggelam dari salah satu rumah warga di pojok gang nun jauh disana yang tak ku ketahui asal rimbanya. Suasana nya adem, indah, dan khas sekali.

Aku tinggal di lantai dua sebuah kos-kosan tidak jauh dari gedung sate di kota Bandung. Ubin-ubin lantai kos-kosan ini juga berhawa dingin. kaki ku beku. Jangan kau tanyakan lagi soal air, mereka lebih garang lagi kadar dingin nya.

Tiba-tiba aku merindukan sepeda ku, sepeda sederhana yang tidak terlalu mahal di bandingkan teman sekalasnya namun ku beli dengan susah payah dan perjuangan yang tidak sepele.  Ia bernama POLYGON Monarch. Sebuah sepeda berwarna hitam abu-abu yang setia memikul badan ku dalam suka dan duka.


Dengan nya aku mengarungi banyak tempat di kota Banda aceh, menyusuri lorong-lorong Gampong, menyusuri pantai, mendaki gunung dan tentu saja ke kampus dan ke kantor. Saat itu aku bukan hanya bike to work, bukan juga bike to campus, tapi bike to anywhere.

Ada hal menguntungkan yang amat ajaib ketika semua orang berkendaraan sepeda motor tetapi Cuma aku yang bersepeda. Salah satunya adalah kita akan mudah di kenal. Contohnya adalah kisah ini : dulu Kenalan baru ku di kampus yang sekarang sudah jadi teman akrab pernah bercerita. Katanya, dulu aku pernah jadi bahan pembicaraan di setumpuk kerumunan masyarakat kampus. Alhamdulillah pembicaraan positif. . :D (ngelus dada sambil senyum bagia) lalu si teman baru ini  penasaran sama aku, “yang mana sih, orang yang namanya zahri si melekete itu?”. Tanya dia kepada teman nya.
“ituloh yang naik sepeda kalo ke kampus”. Jawab teman yang lainnya.

Menurut penerawangan supra natural ku, setelah mendapat jawaban itu, pasti si teman baru ku itu mengeluarkan “o” panjang sekali “oooooooooooooooooooooooooooooooooo...! diiia......”

Nah dulu, di kampus ku di LP3i Banda aceh sana, sejauh mata ku memandang, mahasiswa kelas sore yang berangkat ke kampus pake sepeda ya cuma aku doang. Ada  juga sih satu orang  temen ku dari komunitas bike to campus, tapi doi kuliah pagi. Dan seorang dosen IT. Jadi para pengayuh-pengayuh ini rasio ke famous-an nya menduduki jajaran teratas. Tapi masih kala sama mahasiswa ber IP 4.00 dan variable-variable lain nya :D

Sepeda seolah menjadi personal branding bagi ku, dan aku senang terhadap hal itu. Sebuah kebanggaan tersendiri jika saat berhenti di trafic light semua mahluk bermotor ngeliatin aku dengan penuh kekaguman. terlebih kalo aku pake masker anti polusi dan helm keren. wuiiiiiiiiiiiiih............

Sekitar tahun 2009,sepeda belum begitu ngetrend di Banda aceh. Aku baru saja di terima bekerja di salah satu perusahan distributor Unilever yang kebetulan baru buka, hari pertama bekerja adalah saat semua berkumpul di parkiran.  Teman-teman di sana tunggangan nya adalah sepeda motor. mereka tercengang melihat aku menggunakan baju kemeja rapi tapi kok naik sepeda ? sebagian ada yang memasang muka meremehkan. Tetapi aku terbiasa dengan ekspresi muka-muka seperti ini, sama sekali ngak ngefek. Elemen-element kepercayaan diri ku saat itu sama sekali tidak berkurang sedikitpun. Sedikitpun tidak.! Aku sangat berbangga saat itu. Semangat ku kala itu super sekali..!

kemudian aktifitas bersepeda ku pun bertambah, bike to beach, bike to campus, bike to work, bike to bla.. bla.. bla..

Aku senaaaaaaaaaaang sekali.

kemudian bulan ramadhan pun datang, tantangan yang munculpun lalu bertambah, jarak dari kosan ku ke kantor adalah dari kampung laksana-->pagar air (lewat kantor harian serambi hampir menuju Lambaro Aceh besar) di luar ramadhan kalo sampai di kantor di pagi hari, aku bisa nya langsung nuangin aer dari dispenser ke gelas bergambar gufi milik ku, namun kalo ramadhan datang,  gelas gufi ku itu ngabil cuti hamil selama sebulan hehehehe .....
Gelas gambar gufi yang agak mirip sama punya ku
Gelas gambar gufi yang agak mirip sama punya ku

hari pertama puasa, sampe di kantor hausnya minta ampun, tenggorokan ku kering kerontang dan mengeluarkan fatamorgana ! hauuuuuuuuuuus sekali tapi aku tidak berputus asa. Setiap harinya aku mempelajari teknik-teknik baru bersepeda saat puasa yang ku ambil dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. mulai dari teknik elang, kibasan ekor kuda dan lompatan tupai :D

Yang paling enak adalah ketika jam pulang, kalo ramadhan, gak ada lembur-lemburan. Jam pulang bisa lebih cepat, apalgi di suguhi aneka kuliner yang ada di sepanjang jalan. suasana sore pun asik nya subhanallah sekali. wuih, aku seneng banget nikmatin suana menjelang berbuka begitu...

Karena biasanya jam pulang ku gak jauh-jauh dari menjelang berbuka. Aku punya sensasi buka puasa tersendiri saat ramadhan tiba. Yaitu buka puasa di atas sepeda. Kebetulan aku uda jago mengendarai sepeda denga  lepas tangan. Jadi sambil sepeda berjalan aku juga bisa minum es tebu di atas nya, sambil makan bakwan, risol dan menu favorit ku agar-agar di atas sepeda, jumpa mesjid tinggal sholat deh berjama’ah bersama-sama.

itulah yang sedang aku kenang pagi tadi di lantai dua kos-kosan ku...........



sepeda orang yang ku pinjam dari google, temanya sepeda dan hawa dingin
sepeda orang yang ku pinjam dari google, temanya sepeda dan hawa dingin

Bersama temen-temen Radio Selaweut (kiri ke kanan : Hasanusi, Aku, Teuku M Syahrizal
Bersama temen-temen Radio Selaweut (kiri ke kanan : Hasanusi, Aku, Teuku M Syahrizal

gara-gara foto ini aku dapat julukan penatap senja dari kak nurul jannah.
(fotogrfr : Muhammad Faisal)
gara-gara foto ini aku dapat julukan penatap senja dari kak nurul jannah. (fotogrfr : Muhammad Faisal)
 
Bandung, 24 juli 2013
penulis : Mohammad zahri
 

0 komentar:

Menjadi anak kos di kota besar itu harus punya gaya hidup portable. Di mulai tas ransel yang multi fungsi, gadget yang gampang di jinjing ...

Misteri Mesin Jahit Portable

Menjadi anak kos di kota besar itu harus punya gaya hidup portable. Di mulai tas ransel yang multi fungsi, gadget yang gampang di jinjing kemana mana, peci yang mudah lipat, dan kasur pompa yang bisa kembung kempis yang juga gampang dibawa kemana-mana. Teman, engkau tidak boleh melupakan satu bentuk keportable-an yang wajib  satu lagi, yaitu; gaya rambut ikal yang gampang di tata haha....


GADGET YANG bukan BERSISTEM OPERASI ANDROID YANG MUDAH DI JINJING KEMANA-MANA
GADGET YANG bukan BERSISTEM OPERASI ANDROID YANG MUDAH DI JINJING KEMANA-MANA

Yah, itulah sekilas gaya hidup anak kos yang sangat modern di zaman digital ini. “We make everything portable !” jargon ini terbaca sangat kota sekali-kan ? makanya kami sangat senang dengan gaya hidup portable. Sebagai anak kos, Kalo kami lagi tamasya ke minimarket, kami melihat dengan seksama dalam tempo yang selama-lama nya aneka produk makanan lezat yang amat menggoda di rak-rak mini market. semua benda disana itu kesan nya instan sekali, mulai indomie, sarimie, mie sedap, pop mie semua nya instan sekali !

Aku yang jago membuat rendang, soto, kari ayam yang  tentu saja semuanya dalam bentuk mie instant sangat membutuhkan alat yang cocok untuk menjalankan aktivitas sebagai mana lazimnya anak kos yaitu; nyeduh di saat sekarat dan kepepet.

Bersama teman se kosan ku agus yang kemarin ku ceritakan sebagai karakter yang menyukai jaket kulit, aku berembuk dan bermusyawarah dan berencana membeli alat canggih untuk hidup dan kehidupan. Syaratnya Cuma satu, benda itu harus portable !

Hari minggu akhirnya tiba, pasar dadakan di Lapangan Gasibu depan Gedung Sate tumpah ruah sejadi-jadinya. Agus bertekad sekuat tenaga menyempatkan diri untuk belanja alat-alat inovativ agar kehidupan berkos kami makmur tenteram dan sejahtera membahana ulala selamanya.

Satu jam tidak cukup untuk menemukan sang alat, dua jam juga belum cukup, dua jam tiga menit waktu yang di butuhkan untuk mengubek-ubek pasar dan menemukan satu benda keramat nan ajaib seantero dunia. Oh, tapi dia tidak hanya menemukan satu benda. Agus memborong dua benda dan memboyongnya ke kosan.

sesampainya di kos, ia memperkenalkan kepada ku  satu persatu nama alat dan mentraining standar pengoperasian  yang paling benar yang harus aku patuhi  kalau aku memakai nya. Pertama ia memperkenalkan sebuah alat canggih yaitu sebuah mesin jahit portable yang bentuk nya mirip dengan hekter.

“kau lihat ini boy, kita butuh alat ini. Kalau suatu saat celana dan baju kita sobek, kita tinggal pake ini aja” kata agus sambil membuka kotak mesin jahit portable yang baru ia beli  itu dan menunjukkan nya padaku.

Aku tercengan, luar biasa sekali alat ini, desain nya elegan, struktur kerangka terbuat dari stainles steel yang mengkilap di lapisi dengan casing yang berwarna putih dengan bonus dua gulung benang berwarna kuning dan hitam. Luar biasa, luar biasa sekali, aku kagum dan ngefans sama mesin jahit ini.

mesin jahit portable yang sangat canggih
mesin jahit portable yang sangat canggih

Belum lama ku pegang alat ini, agus langsung merebut nya. Barangkali ia takut kalo tiba-tiba alat ini jadi rusak di tangan ku yang belum ngerti dan membaca maklumat pengoperasian nya . Ia tak sabar menunjukkan pada ku sebuah demo cara pemakaian  alat ini yang baik dan sesuai standar manual book yang di sematkan di dalam kotak mesin jahit itu. lalu Ia membentangkan kertas manual book yang mirip kertas komposisi , indikasi dan aturan pakai obat batuk sirup.

“kau perhatikan baik-baik ini boy, ini alat untuk memasukkan benang” katanya sambil menunjukkan alat kecil berwarna perak mengkilat yang merupakan produk tambahan di dalam kotaknya.
aku menganguk takzim seolah sudah paham.

“terus kau masukkan benang nya kemari, lalu kemari, terus ini di tarik keluar.....” sambil menerangkan alur perjalanan benang di mesin jahit cangih.

“kau megang nya begini, pastikan benangnya berjalan lancar”.

Aku patuh dan siap mengikuti arahan yang ia berikan.

“mana kain, mana kain boy?. Biar langsung kita coba...” sergahnya tak sabar menunjukkan kebolehan alat canggih itu segera kepada ku.

Aku menyodorkan kain gorden....

agus menekan nekan alat itu

“klik klak klik klak”

Aku melihatnya heran, ku tanyakan ke agus “kok jahitan nya gak ada boy.......?”

Dahinya mengkerut, mukanya agak heran, ia mencoba lagi dan mengingat-ngingat atraksi penjual mesin jahit di pasar yang tadi kelihatan nya lancar-lancar aja waktu di pasar....

hasilnya tetap sama, process failed !

“kok gini?” katanya bingung dan tersinggung dengan perlakuan mesin jahit canggih barunya itu.

Aku yang penasaran memberanikan diri untuk turun tangan, puluhan menit kami mengotak-ngatik benda itu dengan berbagai macam variable cara dan terkaan-terkaan teori pribadi yang sangat asal. Pada akhirnya....

“grugk...!”

Jarumnya macet di dalam mesin, kami berusaha menarik-nariknya ...

Grek...

Grakz...

lalu,....

CPLUG....

???    ????    ????!!

Kami menjerit.........

“hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”

Casing mesin jahit yang canggih itu copot...

Pupus sudah harapan kami untuk memiliki mesin jahit. ironisnya mesin itu di nyatakan rusak hanya beberapa jam dari waktu pembelian nya.

Kalau kalian pernah melihat film masa kecil yang amat sedih berjudul ratapan anak tiri. Maka tulisan yang tidak inspiratif ini cocok di beri judul ratapan anak kos.
Tapi, aku tak sudi memakai judul itu, sangat menyedihkan walaupun sebenarnya memang iya.

0 komentar:

Menghilangkan Cegukan Siapa yang ngak pernah cegukan ? enggak enak? Iya bener enggak enak banget. Jaman dahulu waktu masih kecil di kamp...

Cara menghilangkan cegukan hanya dengan sebotol air

Menghilangkan Cegukan

Siapa yang ngak pernah cegukan ? enggak enak? Iya bener enggak enak banget. Jaman dahulu waktu masih kecil di kampung ku ada sedikit mitos (motivasi?) yang di tularkan oleh para orang tua bahwa cegukan berkhasiat meninggikan badan. Biar cepet gede ! kata mereka.
 
Maka setiap cegukan, its okay ! Fine ! no problem ! Setelah sembuh dari cegukan aku sering mengukur tinggi badan ku. Perasaan ku mengatakan aku makin tinggi (secara empiris enggak) :-D
 
Makin kesini aku makin sadar bahwa cegukan ngak berefek sama sekali sama pertumbuhan tulang dan gigi, mencegah sariawan atau apa...

Semenjak itulah, motivasi cegukan ku punah, dan aku mulai ngak nyaman sama cegukan.  Bebebrapa tahun kemudian aku mengenal Agus !
Jreng !
Menghilangkan cegukan
: Agus :

Dia adalah Master Shifu dalam ilmu anti cegukan. Bermodal satu botol air mineral kau bisa menghilangkan cegukan dalam sekejap. tentu saja tidak asal minum, ada trik khusus nya !

Triknya bagaimana ?
ambil saja sebotol air mineral, lalu minum seperti gambar dibawah ini (tanpa jeda) teguk terus.
Menghilangkan cegukan 
Glugug glugug glug glug glug tanpa bernafas.
Gambar di ambil dari rimanews.com

Biasanya baru setengah botol saja cegukan sudah punah ! cangih bukan buatan !  jadi tidak perlu sebanyak ini ya...
Menghilangkan cegukan

gambar diambil dari watashi-ahmad.blogspot.com



nah, dengan (kurang dari) sebotol air mineral Insya ALLAH cegukan hilang seketika itu juga !

[usahakan minum sambil duduk dan menggunakan tangan kanan seperti sunnah Rasul]


0 komentar: