Pernahkah kalian mengalamai mules ? Aku pernah ! Dan itu sangat menyakitkan. Dan mules yang ku alami adalah mules karena keracunan cabe....

Tips mengatasi perut mules (di angakat dari pengalaman pribadi YANG SANGAT PEDIH)

Pernahkah kalian mengalamai mules ? Aku pernah ! Dan itu sangat menyakitkan. Dan mules yang ku alami adalah mules karena keracunan cabe. Amboi, panas sekali kawan...
Entah peranakan cabe apa yang ku makan, seingatku, aku hanya melahap tidak lebih dari setengah sendok makan, namun efeknya subhanallah sekali.

Membara men !

Para cabe berhasil membuat ku menggelinjang, menggelinding, lalu meledak dan hancur berkuping-kuping. Benar-benar menyakitkan sekali. Ya tuhan, kalau aku masih bayi, pasti aku sudah menangis.

Kalau aku bercerita secara sistematis, maka kejadiannya akan tertulis begini:


saat itu adalah malam yang sangat mencekam, hantu-hantu bertaburan di pemakaman, perut-perut keroncongan, aku belum makan malam so, secara normal aku lapar dong...! Kubukalah lemari makan, ed--daaaaaaaaaan yang ada adalah semangkuk makanan berkuah dan setumpuk sambal yang secara penampakan memang terlihat agak lezat nan mempesona.

inilah gambar biang kerok dari cerita ini

Tampa curiga akupun seperti kebanyakan orang lapar, makan dengan tenang. Ingat ! Sebelumnya aku perlu sedikit menegaskan, Aku hanya memakan cabe tak lebih dari setengah sendok makan.


Lalu,

Tak lama setelah itu, demonstrasi besar-besaran muncul dari distrik organ bernama perut, mereka seakan mencaci maki mulut yang salah memasukkan umpan. Cabe bukanlah umpan yang tepat untuk makan malam. Maka aku mulai merasakan perutku seakan kemasukan tikus, dililit ular, lalu...

GEEEDEEBAAMM....!!

“aduuuuuuuuuuuhhh” aku menggerang.
“aduuuuuuh hhhhhh “ mengerang lagi.
“gludug gludug gludug”  menggelinding kesan kemari.
Meronta-ronta kesakitan, penuh penderitaan, pedih bukan main.

Di kondisi gawat darurat seperti itu aku  mencoba mengumpulkan ilmu-ilmu sakti yang kupunya, diantaranya :
menggigit bantal, yah, cuma itu saja.

Lalu, perut makin menjadi-jadi sakitnya, sejenis ada pisau yang sedang memotong-motong usus, lalu sayatan usus tersebut di tetesi air jeruk nipis.

Cesssss...!

<--- anggap aja ini aku

nah, dalam dunia kedokteran  reaksi ini di sebut reaksi : cabestus meletus die-perut-tus.

Alhamdulillah sekali aku ngeliat handphone ku tergeletak nganggur di atas lemari. Langsung saja dengan gaya ngesot aku merangkak menuju lemari, menggapai-gapai dengan penuh kesusahan kayak di pilem-pilem horor dedemit ngesot.

Setelah mendapatkan handphone, saatnya sms meminta tips dari temen-temen. Lalu dengan semangat patriotisme temen-temen ku, mereka memberikan aneka tips mujarab yang mungkin saja bisa berguna bagi kalian di masa depan jika kalian mengalami mules. Berikut cuplikannya :

ada yang mengusulkan
1.minum air mentimun
2.minum air gula
3.minum air garam (yang ini agak meragukan)
4.makan nasi tok-tok (bisa di coba kalo di rumah lagi gak ada apa-apa)
5.minum obat cap entrostop,
6.minum air hangat untuk mengusir kembung,
7.makan pepaya, dan
8.ada juga yang menyarankan sabar aja (asli, yang ini keren sekali tips nya)
9.Ada juga temen (mungkin ketika mendapatkan sms ku doi sudah tidur) dia sms di pagi harinya dikala perutku sudah sembuh. Kata si doi, biasanya dia makan agar-agar kalo dia mengalami mules.(repot ya? kalo lagi mules-mules harus buat agar-agar)
(sumber : disadur dari berbagai literatur hidup).

Nah, dari sekian tips yang diberikan temen-temen aku mensortirnya berdasaarkan bahan yang ada di kos-kosan ku.  Dan untuk kali ini aku tampak seperti komodo yang melahap aneka obat mujarab dari temen-temen

kata kunci
aku pergi ke toko buah, membeli seekor buaya, eh pepaya ! Lalu ku makan setengah buah pepaya, terus  lanjut lagi, minum air gula, plus minum air hangat dan segelas nilai-nilai kesabaran.

tak lupa berdoa kepada ALLAH Ta'ala agar di karuniai kesembuhan. Dan secara ajaib 20 menit kemudian aku benar-benar sembuh !

Hola............!!

So, jika kalian mengalami mules, cobalah tips-tips diatas untuk mengobatinya. tapi ingat, tips itu belum teruji secara klinis bisa jadi setiap individu mengalami kondisi yg berbeda, nah, itu saja sekelumit informasi, Semoga sukses.

====
update !

Aku nemu tips baru lagi ne, terbukti ampuh berdasarkan pengalaman klik > disini

Penulis : Mohammad Zahri
(Penulis adalah ahli cabeologi di universitas oxfordosco)

33 komentar:

suatu hari hidayah ALLAH datang kepadaku, menyapaku dengan lembut dan penuh ketentraman, hati dipenuhi oleh bulir-bulir iman yang menga...

menggunakan metafora "Skenario paripurna"

suatu hari hidayah ALLAH datang kepadaku, menyapaku dengan lembut dan penuh ketentraman, hati dipenuhi oleh bulir-bulir iman yang mengambang hingga kepermukaan tingkahlaku, di hari yang berbeda, ALLAH memberi sedikit cobaan.
 
ALLAH mulai mendatangkan ciri-ciri kesuksesan dunia dalam kehidupanku, ketika aku di hadapkan dengan banyak kenikmatan, aku senang,aku tenang, hatiku bahagia, aku hidup makmur, makmur dalam ukuran ukuran ku, prestasiku berada di pelepah kurma yang tinggi, karirku lebih gila lagi, ia menguap membumbung hingga ke awan, semuanya terasa begitu nyaman, semuanya terasa begitu mudah,sangat menyenangkan, aku mulai sibuk, dan badanku jadi sering lelah karena sedikit kesibukan yg mulai padat.

aku tetap terus merasa sibuk dan mendapatkan hasil yang berlimpah. Namun, kemudahan-kemudahan itu tidak jarang membuat hatiku lalai dari tuhan, hatiku mulai mengeras karena zikir tak sempat lagi bergeming dalam hati, istigfar permohonan ampun tak pernah lagi bergema di badan yang penuh dengan dosa-dosa, maksiat terburai dimana-mana, amalan sedikit demi sedikit mulai di letakkan dalam rak kemalasan, semakin jauh terpuruk dari jalan tuhan hingga datanglah undangan tuhan berupa sepucuk surat berisi masalah, ia mengguncang ku, menggetarkan tubuhku, mencabut sendi-sendi kebrutalanku, aku gemetar, sebilah pedang petunjuk yang terhunus membacok-bacok ahlak yang kian busuk, allah yang maha penyayang datang dengan skenario itu untuk mengingatkan diri ini yang "barangkali" karena sibuknya urusan dunia kita "mungkin" menjadi manusia kecil yang angkuh. di tempat NYA yang Agung dan maha suci, ia masih melihat kita. dan tentu saja ia masih seperti dahulu. IA masih menyayangi kita dan masih dengan RAHMAAN dan RAHIIM nya yang maha luas.


walaupun tak seperti para ustad profesional, setidaknya aku meninggalkan kata-kata "yang mungkin" bermanfaat di dunia ini.

penulis : Mohammad Zahri

0 komentar: