Suatu hari hidayah ALLAH datang, menyapa dengan lembut dan penuh ketentraman, hati dipenuhi oleh bulir-bulir iman yang mengambang hingga kep...

Kenikmatan Juga Sebuah Ujian

Suatu hari hidayah ALLAH datang, menyapa dengan lembut dan penuh ketentraman, hati dipenuhi oleh bulir-bulir iman yang mengambang hingga kepermukaan tingkahlaku.

Dihari yang berbeda, ALLAH memberi sedikit cobaan. ALLAH mulai mendatangkan ciri-ciri kesuksesan dunia dalam kehidupan.

Tubuh dihadapkan dengan banyak kenikmatan, Ia senang, Ia tenang, Ia bahagia, Ia hidup makmur, makmur dalam ukuran nya.

Prestasi mulai berada di pelepah kurma yang tinggi, karir yang lebih gila lagi, membumbung hingga ke awan.

Semuanya terasa begitu nyaman, semuanya terasa begitu mudah dan sangat menyenangkan. Kemudian tubuh mulai sibuk, dan tibuh jadi sering lelah karena kesibukan yg mulai padat itu.

Tubuh tetap terus merasa sibuk dan mendapatkan hasil yang berlimpah. Namun, kemudahan-kemudahan itu tidak jarang membuat hati menjadi lalai dari Tuhan.

Broken heart

Hati mulai mengeras karena zikir tak sempat lagi bergeming di dalam nya, istigfar permohonan ampun tak pernah lagi bergema di badan yang penuh dengan dosa-dosa.

Sementara itu maksiat terburai dimana-mana, mata, lidah, telinga, hati, … dan entah apalagi terus-menerus memproduksi kemaksiatan. Kini amalan sedikit demi sedikit mulai di letakkan dalam rak kemalasan, semakin jauh, semakin terpuruk dari tuntunan Ilahi…

Hingga, datanglah teguran Ilahi berupa sepucuk surat berisi…

Sebuah masalah…

Masalah yang tidak sepele, masalah yang membingunkan fikiran, ia mengguncang, ia mengeluarkan kepanikan, ketakutan.

Masalah menjadi Tazkirah yang mencabut sendi-sendi kebrutalan, sebilah pedang petunjuk yang terhunus membacok-bacok ahlak yang kian busuk.

ALLAH Yang Maha Penyayang datang dengan skenario itu untuk mengingatkan diri yang mengalami penyakit sombong karena di beri setitik kesuksesan. yang dengannya, diri berubah menjadi manusia kecil yang angkuh.

Di tempat NYA yang Agung dan Suci, DIA masih melihat kita. dan tentu saja DIA masih seperti dahulu. DIA masih menyayangi kita dan masih dengan RAHMAAN dan RAHIIM nya yang maha luas.

Saatnya kita kembali mengejar Kasih Sayang –NYA, lagi...

***

=Ujian Juga Sebuah Kenikmatan=

*

(Re-Publish)

0 komentar: